Pangkalpinang (Antara Babel) - Pedagang di pasar-pasar di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluhkan permintaan daging ayam broiler yang menurun drastis karena harga masih bertahan tinggi.
"Rata-rata pelanggan mengurangi jumlah belinya karena harga daging ayam broiler yang cukup tinggi,"kata seorang pedagang, Udin di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan bertahan tingginya harga daging ayam broiler karena pasokan terbatas sehingga pedagang tidak bisa memaksimalkan penambahan stok.
"Mungkin produksi petani mulai berkurang sehingga kami sulit meningkatkan persediaan daging ayam broiler, semoga ke depannya hasil produksi lebih baik lagi," ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan harga yang bertahan tinggi yaitu Rp35.000 per kilogram, daging ayam broiler yang terjual hanya sekitar 100-150 kilogram per hari.
Penjualan itu menurun drastis jika dibanding saat harga daging ayam berkisar Rp25.000 per kilogram ia mampu menjual berkisar 300-500 kilogram per hari.
Demikian juga dengan Roni, pedagang lainnya yang mengakui permintaan menurun karena mahalnya harga daging ayam broiler.
Menurut dia, kemungkinan menjelang Lebaran Idul Adha nanti permintaan akan meningkat sebab sudah menjadi tradisi warga memasak daging dalam menaymbut hai besar keagamaan.
Ia mengatakan untuk saat ini paling banyak menyetok daging ayam broiler hanya sekitar 200 kilogram.
"Biasanya permintaan dari pengusaha rumah makan yang mendominasi, mereka mampu memesan hingga 100 kilogram lebih," ujarnya.