Pangkalpinang (ANTARA) - Harwendro Adityo Dewanto, Ponakan Prabowo sekaligus Caleg DPR RI dapil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang meraih peringkat ke-2 dari hasil pemilihan anggota DPR RI Periode 2024-2029 pada Pemilu 2024 diharapkan memiliki jiwa kesatria dalam menerima hasil pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Jiwa Kesatria tersebut dinilai mampu menjaga tatanan demokrasi Indonesia khususnya di Bangka Belitung. Setiap caleg sebelum berkompetisi sudah menyatakan sikap siap kalah dan siap menang. Akan tetapi, nampaknya tidak berlaku bagi seorang Harwendro.
Awal pencalonan diri, Caleg DPR RI dari Partai Gerindra dapil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini mempercayai mekanisme dan proses penyelenggaraan Pemilu, termasuk kepada kompetitornya, baik di internal partai maupun eksternal partai.
"Hasil pengumuman sudah ditetapkan oleh KPU, masing-masing harus memiliki keberanian menjadi Kesatria, budaya seperti itu yang paling penting," kata Akademisi Dr. Marshal Imar Pratama di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan seharusnya kita harus mengikuti proses demokrasi yang ada. Bila sudah ditetapkan oleh KPU, tidak boleh lagi memaksakan kehendak pribadi atas nama keluarga.
"Kalau memaksakan kehendak menggunakan cara-cara politik keluarga untuk merusak sistem demokrasi, itu dipastikan tidak benar," ujarnya.
Seperti yang diketahui, bahwa kondisi kekalahan Harwendro Adityo Dewanto sudah menjadi buah bibir ditengah masyarakat dan Prabowo Subianto selaku Presiden terpilih tidak membela yang salah walaupun notabene adalah keluarga.
Secara ilmiah, bahwa hasil pemilihan umum adalah proses dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Artinya kemenangan yang diraih Ibu Melati adalah representasi dari masyarakat Bangka Belitung dalam mempercayai perwakilan mereka. Dan semua pasti berharap agar Pak Harwendro tidak memaksakan keinginannya sehingga akan berdampak pada tercederainya kepercayaan masyarakat tersebut.
"Jika Harwendro terus memaksa, maka akan menerima akibat negatif dari konsekuensi masyarakat Babel, dan hal itu justru akan merugikan partai Gerindra dalam jangka waktu yang sangat panjang," pungkasnya.