Beirut (ANTARA) - Kelompok Hizbullah pada Sabtu mengatakan pihaknya menganggap serangan Israel yang "ceroboh" ke Provinsi Al Hudaydah di Yaman sebagai "sinyal dimulainya fase konfrontasi baru dan berbahaya" di tingkat regional.
"Agresi Zionis terhadap Yaman, dengan perlindungan dan dukungan penuh Amerika, adalah kelanjutan dari agresi AS-Inggris terhadap Yaman," kata kelompok Lebanon tersebut.
Mereka menegaskan "dukungan kuat untuk rakyat Yaman dalam mempertahankan diri, kedaulatannya, dan sikap heroik dan historis bersama Palestina, rakyatnya, dan perlawanannya."
Saluran Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi sebelumnya melaporkan jumlah korban jiwa akibat serangan udara Israel di Pelabuhan Al Hudaydah.
Serangan itu menargetkan fasilitas penyimpanan minyak di pelabuhan, serta pembangkit listrik di provinsi tersebut.
Serangan itu adalah respons langsung pertama Israel terhadap serangan Houthi baru-baru ini.
Serangan udara Israel terjadi setelah serangan pesawat tak berawak dari kelompok Houthi ke Tel Aviv pada Jumat pagi, yang menyebabkan tewasnya seorang warga Israel dan melukai sembilan lainnya.
Kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah kian berkembang, di tengah aksi saling serang antara keduanya di lintas perbatasan.
Eskalasi tersebut terjadi setelah serangan mematikan oleh Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 38.900 korban sejak Oktober, menyusul serangan dari kelompok perlawanan Hamas Palestina.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Hizbullah klaim berhasil secara telak mengalahkan ambisi Israel
28 November 2024 10:27
Respons dunia atas gencatan senjata Lebanon-Israel
28 November 2024 10:01
Serangan udara Israel sasar pemimpin senior Hizbullah di Beirut
24 November 2024 12:56
Hizbullah akui tewasnya kepala hubungan media akibat serangan Israel
18 November 2024 14:24
Iran tegaskan akan dukung apapun keputusan yang diambil Hizbullah
16 November 2024 22:52
Hizbullah sebut berhasil menyerang markas militer Israel di Tel Aviv
14 November 2024 09:24
Pimpinan baru Hizbullah akan lanjutkan strategi perang pendahulunya
1 November 2024 21:07