Medan (Antara Babel) - Tersangka IAH (17) tersangka pelaku teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosef, Jalan Dr Mansyur Medan, rencananya besok Rabu (7/9) akan dibawa Tim Densus 88 ke Jakarta, guna pemeriksaan mendalam.
Hal tersebut dikatakan Rizal Sihombing, selaku kuasa hukum tersangka IAH, kepada wartawan di Mapolresta Medan, Selasa.
"Tadi kami mendengar informasinya seperti itu. Besok IAH, akan segera dibawa ke Jakarta," ucap Rizal.
Ia mengatakan, jika memang benar tersangka itu, dibawa petugas ke Jakarta, dan harus didampingi kedua orang tuanya, yakni SM Hasugian dan Arista boru Purba, dan petugas Bapas (Badan Perlindungan Anak dibawah Umur Kementerian Hukum dan HAM).
Bahkan, pihak kuasa hukum dan keluarga berharap agar IAH, dapat nantinya menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Medan.
Rizal menyebutkan, kondisi psikologis tersangka, saat ini telah mulai kembali seperti semula.
"IAH tetap mendapat pendampingan dari kedua orang tuanya selama menjalani pemeriksaan di Polresta Medan, dan luka-luka ditubuhnya sudah mulai kering", katanya.
Sebelumnya, seorang pemuda menyerang pastor di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan Dr Mansyur Medan dengan sebuah pisau sambil membawa tas yang diduga berisi bom, Minggu (28/8).
Kepolisian mencatat hasil pemeriksaan akan adanya niat untuk membunuh seorang rohaniawan dalam serangan di Gereja Katolik tersebut.
Usai berdialog dengan sejumlah saksi, Direktur Reskrim Umum Polda Sumut Kombes Pol Nur Falah mengatakan, pelaku berinisial IAH (17) masuk dan berpura-pura mengikuti misa di gereja tersebut.
Ketika pastor Albert S Pandiangan akan memberikan khotbah, pelaku mengejarnya hingga ke altar gereja.
Pelaku berupaya melukai pastor tersebut dengan pisau yang dibawanya, tetapi hanya mengenai bagian tangan.
Pelaku juga membawa sebuah tas yang berisi benda yang diduga bom, tetapi tidak meledak. Tas tersebut hanya mengeluarkan api dan asap.