Pangkalpinang (ANTARA) - Dalam rangka peringatan Kemerdekaan RI yang ke-79, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bangka turut serta dalam Karnaval Kendaraan. Dalam acara ini PLN menggunakan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). PLN berkomitmen untuk mendukung Green Energy, termasuk lifestyle dan penggunaan kendaraan listrik. Dalam kegiatan karnaval ini, diikuti oleh 8 mobil listrik dengan jarak tempuh sekitar 20 km.
Partisipasi mobil listrik dalam karnaval ini menjadi bukti nyata efisiensi pemakaian energi dan minimnya emisi karbon, yang berperan signifikan dalam mengurangi pencemaran udara serta dampak negatif terhadap lingkungan. Mobil listrik yang digunakan mampu menempuh jarak 20 km dengan konsumsi energi hanya sekitar 2,2 kWh, setara dengan biaya listrik sekitar Rp3.178,34. Ini menunjukkan bahwa penggunaan kendaraan listrik tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga sangat hemat biaya dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil.
Pada kesempatan yang sama, Manager PLN UP3 Bangka, Muhammad Isra, menyampaikan bahwa keterlibatan PLN dalam karnaval ini menunjukkan komitmen kuat PLN terhadap pengembangan energi hijau dan mendukung transisi menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. "Kami percaya bahwa penggunaan kendaraan listrik adalah langkah penting menuju masa depan yang berkelanjutan. Partisipasi kami dalam karnaval ini adalah bentuk nyata dukungan kami terhadap inisiatif ramah lingkungan dan upaya mengurangi jejak karbon," ujarnya.
PLN secara konsisten mendukung dan mengkampanyekan penggunaan Electric Vehicle, dengan mendukung terbentuknya ekosistem kendaraan listrik dan gencar membangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Hingga saat ini sudah tersedia 10 unit SPKLU yang ada di Bangka dan Belitung. Target di sampai akhir bulan September 2024 ini juga direncanakan penambahan sebanyak 7 (tujuh) unit SPKLU.
Pengguna EV, Eka Febrima mengatakan bahwa mereka sangat puas dengan performa mobil listrik selama karnaval tersebut karena mobil listriknya menawarkan pengalaman berkendara yang mulus dan senyap.
"Saya tidak merasakan getaran atau suara mesin seperti pada mobil konvensional. Selain itu, biaya operasionalnya jauh lebih rendah karena tidak memerlukan bahan bakar fosil," jelas Eka.
Peserta lain, Farizki, menambahkan bahwa pengisian daya mobil listrik lebih praktis dan dapat dilakukan di rumah.
"Ini sangat membantu, terutama bagi kami yang memiliki mobilitas tinggi. Tidak perlu lagi antre di SPBU," ungkap Farizki.
Testimoni positif ini semakin memperkuat argumen bahwa kendaraan listrik adalah solusi efektif untuk mengurangi polusi udara dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung, Dini Sulistyawati menyampaikan Inisiatif ini bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga sebuah momentum penting dalam mendukung transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau.
"Partisipasi kami dalam karnaval mobil listrik ini juga menjadi bagian dari upaya PLN untuk memperkenalkan dan mempromosikan penggunaan kendaraan listrik di masyarakat. Kami berharap langkah ini tidak hanya mendukung pengurangan polusi udara tetapi juga mendorong masyarakat untuk mulai beralih ke gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Dengan infrastruktur yang sudah tersedia, kami yakin Bangka Belitung dapat menjadi pelopor dalam adopsi kendaraan listrik di Indonesia”, tutup Dini.