Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menata ulang kawasan destinasi wisata Bozem Telukrubiah agar semakin nyaman, aman, dan asri untuk dikunjungi.
"Kemarin kami sudah melakukan peninjauan lokasi untuk memantau perkembangan pembangunan yang sedang dilakukan," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming, di Mentok, Senin.
Dari hasil pemantauan itu, kata dia, saat ini para pekerja sedang melakukan proses pembangunan jalur pejalan kaki, taman, dan lapak untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di kawasan tersebut.
Dalam kunjungan itu, Bong Ming Ming juga menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan para pekerja dan sejumlah pedagang yang ada di lokasi tersebut.
"Terkait pembangunan di kawasan wisata Bozem yang saat ini sudah berjalan sesuai jadwal, dan kami targetkan Desember 2024 selesai," ujarnya lagi.
Pembangunan berbagai fasilitas tersebut diharapkan bisa menambah kenyamanan, keamanan, dan ketertiban, sehingga tempat yang dahulu menjadi langganan banjir tersebut bisa semakin tertata.
"Daerah ini dulu sebagai tempat sampah dan genangan banjir, kami tata ulang agar secara dapat berfungsi maksimal, meningkatkan kunjungan wisata dan lapak UMKM lebih rapi dan estetik," katanya lagi.
Dengan adanya pembangunan tersebut diharapkan kawasan Bozem Telukrubiah bisa dinikmati semua kalangan masyarakat dan anak muda dapat menampilkan pertunjukan musik, seni dan kreativitas lainnya.
"Pembangunan kawasan ini sesuai dengan estetika, fungsi dan manfaatnya sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya pula.
Setelah pembangunan lokasi itu selesai, kata dia, akan dilanjutkan dengan penataan lapak UMKM agar bisa mendukung pengembangan lokasi yang sudah dijalankan dan masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari pembangunan tersebut.
"Dalam hal ini tidak ada penggusuran, tetapi hanya relokasi ke tempat yang telah disediakan pemerintah agar lebih baik dan maju," katanya.
Tahun ini Pemkab Bangka Barat mendapatkan dana alokasi khusus Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp5,65 miliar untuk mendukung kegiatan pariwisata di kawasan itu yang dimanfaatkan untuk membangun akses jalan, penyediaan saluran air tertutup, pengerasan badan jalan, dan penyediaan trotoar.