Washington (ANTARA) - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) dan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan bahwa retorika yang disampaikan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris adalah penyebab utama percobaan pembunuhan terhadap dirinya.
Trump menyebut bahwa bahasa yang digunakan lawan-lawan politiknya dari Partai Demokrat menyebabkan dirinya menjadi korban dari dua kali upaya pembunuhan--termasuk yang diduga dilakukan oleh Ryan Routh pada Minggu (15/9).
"Dia (Routh) mempercayai retorika Biden dan Harris sehingga dia melakukannya," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News pada Senin (16/9).j
"Retorika mereka menyebabkan saya ditembak, padahal saya adalah orang yang akan menyelamatkan negara, sedangkan mereka adalah orang-orang yang menghancurkan negara--baik dari dalam maupun luar," tambahnya.
Percobaan pembunuhan kedua terhadap Trump terjadi pada Minggu di Trump International Golf Club di West Palm Beach, Florida, ketika mantan presiden itu sedang bermain golf.
Polisi mengatakan agen personel Dinas Rahasia AS melepaskan tembakan ke seorang pria bersenjata yang bersembunyi di semak-semak, dekat properti golf milik Trump.
Pria yang diidentifikasi sebagai Ryan Routh itu melarikan diri dari tempat kejadian tetapi kemudian ditangkap oleh pihak berwenang.
Senapan jenis AK-47 ditemukan di tempat kejadian bersama dua ransel dan kamera GoPro. Pihak berwenang menganggap insiden itu sebagai upaya pembunuhan.
Setelah insiden itu, Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia merasa lega Trump tidak terluka setelah percobaan pembunuhan terhadapnya.
Jaksa mendakwa Routh dengan dua pelanggaran terkait senjata api pada Senin, dalam sidang pengadilan awal di Florida.
Dakwaan lebih lanjut mungkin dilaporkan seiring dengan berlanjutnya penyelidikan.