Jakarta (ANTARA) - Lagu milik Adele, Green Day, Bob Dylan, R.E.M, dan sejumlah musisi lain di YouTube saat ini tidak bisa diputar di wilayah Amerika Serikat (AS) karena masalah hukum antara platform berbagi video itu dengan SESAC, organisasi yang mengumpulkan dan mendistribusikan royalti bagi penulis lagu dan penerbit musik.
Meski tidak semuanya, tetapi banyak lagu dari musisi-musisi tersebut yang ketika hendak diputar di YouTube muncul peringatan berbunyi "Video ini berisi konten dari SESAC. Video ini tidak tersedia di negara Anda" menurut siaran Variety pada Sabtu (28/9).
Perwakilan YouTube dalam pernyataannya kepada Variety menyampaikan bahwa perusahaan telah melakukan negosiasi dengan iktikad baik dengan SESAC untuk memperbarui perjanjian, tetapi tidak dapat mencapai kesepakatan yang adil sebelum perjanjian berakhir.
"Kami menganggap hak cipta sebagai hal yang sangat serius dan sebagai hasilnya, konten yang diwakili oleh SESAC tidak lagi tersedia di YouTube di Amerika Serikat. Kami sedang dalam pembicaraan aktif dengan SESAC dan berharap dapat mencapai kesepakatan baru sesegera mungkin," kata perwakilan YouTube.
YouTube juga menyampaikan pernyataan tentang pemblokiran pemutaran lagu tertentu di Amerika Serikat melalui akun X resminya.
"Perjanjian lisensi musik kami dengan SESAC telah berakhir tanpa kesepakatan mengenai ketentuan pembaruan meskipun kami telah berupaya sebaik mungkin. Atas alasan ini, kami telah memblokir konten di YouTube di AS yang diketahui terkait dengan SESAC sesuai dengan hukum hak cipta," demikian pernyataan YouTube.
Sementara itu, perwakilan SESAC tidak segera menanggapi permintaan tanggapan dari Variety.
Organisasi hak pertunjukan seperti ASCAP, BMI, dan SESAC di Amerika Serikat mengumpulkan royalti dan membantu melindungi hak cipta atas nama penulis lagu dan penerbit musik.
Mereka memiliki kemampuan untuk memblokir pertunjukan musik tertentu untuk umum, termasuk pemutaran musik daring dan melalui radio, meskipun upaya itu sulit dilakukan dan melelahkan untuk ditegakkan.
Pemblokiran semacam itu umum terjadi ketika pemegang hak seperti label rekaman, penerbit, dan PRO serta penyiar tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai perjanjian lisensi.