Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk memfokuskan Program Keanekaragaman Hayati "Kehati" untuk melindungi dan merehabilitasi satwa yang dilindungi pemerintah, sebagai langkah perusahaan mendukung pelestarian lingkungan dan menjaga keanekaragaman hayati berkelanjutan.
"PT Timah berkomitmen melaksanakan Program Kehati ini yang berfokus pada perlindungan dan rehabilitasi ekosistem alam di berbagai wilayah operasionalnya," kata Departement Head Corporate Communication PT Timah Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan Program Kehati ini dilaksanakan di seluruh wilayah operasi PT TImah Tbk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Wilayah Kundur Karimun, sebagai upaya perusahaan menyelamatkan hewan tersebut dari kepunahan.
Minsalnya Program Kehati di Pulau Bangka, PT Timah melaksanakan konservasi rusa sambar yang dilaksanakan di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang dan Kantor Pusat PT Timah.
Selain itu, di Hutan Kota Mentok Bangka Barat juga dilakukan konservasi ikan endemik dan satwa liar, coral garden dan artificial reef.
Program Kehati di Pulau Belitung, PT Timah elaksanakan konservasi rusa sambar yang dilaksanakan di Desa Burung Mandi di Belitung Timur. Di Pulau Kundur, PT timah melakukan konservasi satwa di Kundur Park dimana di kawasan ini terdapat banyak ikan endemik dan satwa liar.
"Kita berkolaborasi dengan Alobi Foundation untuk melakukan konservasi satwa di Pusat Penyelematan Satwa (PPS) Alobi Air Jangkang untuk merehabilitasi satwa liar," katanya.
Ia menegaskan PT Timah berkomitmen untuk melakukan berbagai inisiatif konservasi satwa, yang tidak hanya melindungi hewan-hewan tersebut tetapi juga menjaga ekosistem yang mendukung kehidupan mereka.
Selain itu, PT Timah secara konsisten dan berkelanjutan melaksanakan reklamasi di lahan bekas tambang. Reklamasi meliputi penanaman kembali tanaman asli yang menjadi sumber makanan dan tempat berlindung bagi satwa, serta penataan ulang ekosistem.
"Perusahaan berharap langkah-langkah yang dilakukan tidak hanya memberikan manfaat bagi satwa dan ekosistem lingkungan," demikian Anggi Siahaan.
Berita Terkait
PT Timah hadirkan inovasi teknologi Kapal Bor Geo Bonanza
20 November 2024 17:42
12.835 pelajar kunjungi Museum Timah Indonesia
19 November 2024 14:36
Yuri Kemal: IPR - WPR untuk keamanan masyarakat penambang timah Babel
19 November 2024 12:51
Kejagung tahan Hendry Lie terkait kasus korupsi timah
19 November 2024 10:15
Kejagung ungkap Hendry Lie pulang ke Indonesia secara diam-diam
19 November 2024 09:38
Tiga eks Kadis ESDM Babel dituntut 6 hingga 7 tahun penjara terkait kasus korupsi timah
18 November 2024 21:15