Sungailiat (ANTARA) - Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Boy Yandra mengatakan, pihaknya akan memperkuat kerja sama antarinstansi di provinsi itu guna membantu pencegahan berbagai penyakit.
"Ada beberapa instansi yang kami proyeksikan untuk membangun kerja sama seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, dan dinas terkait yang lain," kata Boy Yandra di Sungailiat, Senin usai ditetapkan sebagai ketua HAKLI Bangka Belitung.
Menurut dia, kerja sama itu diperlukan agar dalam membantu pencegahan penyakit seperti kasus stunting, penyakit yang disebabkan lingkungan dapat terarah dan berkelanjutan.
"Dengan memperkuat kerja sama, saya optimistis Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mampu menekan atau bahkan mengatasi berbagai penyakit," kata Boy Yandra.
Dia mencontohkan, kasus stunting di Kabupaten Bangka berhasil ditekan terhitung mulai tahun 2022, jumlah kasus stunting terdata 329 kasus kemudian di tahun 2023 turun menjadi 320 kasus, dan sampai Juli 2024 berjumlah 240 orang atau sebesar 18,27 persen.
Boy Yandra berjanji akan membantu memperjuangkan pemerintah daerah mempertahankan atau meningkatkan penghargaan sebagai "Kabupaten Kota Sehat".
Ada beberapa kriteria penghargaan "Kabupaten Kota Sehat" yakni, Padapa kualifikasi pemantapan (2 tatanan), Wiwerda untuk kualifikasi pembinaan (3 tatanan), dan Wistara untuk kualifikasi pengembangan (5 tatanan).
"Kami akan membantu pemerintah daerah yang baru memperoleh peringkat "Padapa" untuk mempertahankan di tahun berikutnya," katanya.