Jenewa (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Amnesti Internasional, Agnes Callamard menyebut undang-undang Israel yang melarang operasi UNRWA di sana tidak adil sekaligus serangan terang-terangan terhadap hak-hak pengungsi Palestina.
Dalam sebuah pernyataan yang menanggapi UU Israel tentang pelarangan terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di dalam Israel, dikatakan: Undang-undang ini tidak adil dan merupakan serangan terang-terangan terhadap hak-hak pengungsi Palestina."
"Tujuan jelasnya yakni untuk membuat tugas UNRWA di wilayah pendudukan Palestina menjadi mustahil dengan memaksa penutupan kantor pusat mereka di Yerusalem Timur dan menghentikan visa masuk para stafnya," lanjut pernyataan tersebut
Callamard menggambarkan UU tersebut sebagai hal yang mengerikan dan tidak manusiawi dan hanya akan memperparah penderitaan warga Palestina yang telah mengalami kesulitan.
Menurutnya, dukungan global bagi rakyat Palestina menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Komunitas internasional harus segera mengutuk UU Zionis dengan sekeras mungkin, dan menggunakan segala pengaruh mereka terhadap pemerintah Israel untuk menghapus legislasi tersebut.
Sekjen Amnesti Internasional mengatakan bahwa UNRWA memainkan peran yang sangat penting dalam penyediaan makanan, air, bantuan medis, pendidikan serta pengungsian bagi sekitar dua juta warga Palestina di Gaza yang telah mengungsi secara paksa, mengalami kelaparan serta menghadapi risiko genosida akibat agresi Israel yang hingga kini masih berlangsung.
Sumber: WAFA
Berita Terkait
Hamas siarkan pesan dari sandera warga negara Israel-AS untuk Trump
1 Desember 2024 18:48
Warga Palestina harapkan gencatan senjata juga terjadi di Gaza
30 November 2024 19:06
Jaksa ICC: Tidak ada dasar hukum penangguhan penangkapan Netanyahu
30 November 2024 11:21
Hamas serukan kemarahan dunia untuk hentikan genosida Israel di Gaza
29 November 2024 16:51
Semua negara Uni Eropa diwajibkan tangkap Netanyahu
29 November 2024 10:06
Lebanon tuduh Israel melanggar perjanjian gencatan senjata
29 November 2024 10:04
Hizbullah klaim berhasil secara telak mengalahkan ambisi Israel
28 November 2024 10:27