Koba (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempromosikan objek wisata "Kolong Biru" kepada para istri legislator dari Provinsi Jawa Barat yang tergabung dalam Ikatan Keluarga dan Istri Anggota DPRD (IKIAD).
"Sebanyak 25 istri para anggota legislator dari Jabar berkunjung khusus melihat objek wista Kolong Biru, ini kesempatan untuk mempromosikan objek wisata unggulan tersebut," kata Zamhari, anggota DPRD Bangka Tengah yang mendampingi rombongan istri legislator tersebut selama berkunjung di kabupaten itu, Kamis.
Ia menjelaskan, Kolong Biru merupakan objek wisata baru yang memiliki pesona alam yang cukup menarik dan eksotis namun masih memerlukan sentuhan program pembangunan.
"Objek wisata tersebut awalnya lubang (dalam bahasa Bangka disebut kolong) bekas penambangan bijih timah yang cukup luas sehingga menyerupai danau, namun menariknya air kolong tersebut berwarna biru padahal kebanyakan kolong lama itu berwarna hitam," ujarnya.
Ia menjelaskan, karena air berwarna biru maka objek wisata tersebut diberi nama Kolong Biru yang belakangan ini banyak dikunjungi para wisatawan.
"Kendati objek wisata baru yang minim fasilitas, namun sudah cukup dikenal hingga ke luar daerah termasuk ke Provinsi Jawa Barat," ujarnya.
Zamhari mengharapkan para istri anggota DPRD tersebut dapat mempromosikan objek wisata tersebut kepada masyarakat Jawa Barat sehingga berbondong-bondong datang ke kawasan wisata itu.
"Namun demikian tentu pemerintah daerah harus siap dengan fasilitas pendukung, kendati objek wisata itu sudah terbentuk indah secara alami namun masih perlu sentuhan pembangunan," ujarnya.
Ia juga mengatakan, selain mengunjungi objek wisata Kolong Biru para istri anggota DPRD dalam rangka wisata keluarga juga mengunjugi objek wisata Hutan Pelawan Namang.
"Kalau Hutan Pelawan Namang ini sudah cukup dikenal secara nasional dan bahkan sampai ke luar negeri dengan pesona alam yang asri dan sejuk," ujarnya.
Ia mengatakan, yang menarik dari Hutan Pelawan ini adalah ditumbuhi pohon kayu pelawan tempat bersarangnya lebah yang menghasilkan madu pahit dan manis.
"Jadi madu pahit dan manis itu diproduksi dari hutan pelawan ini yang penjualannya sudah sampai ke luar negeri," ujarnya.
Ia mengatakan, di hutan pelawan itu ditumbuhi berbagai jenis tanaman langka yang sudah tidak ditemukan lagi di kabupaten lain.
"Hutan pelawan ini ada karena komitmen bersama pemerintah desa dengan masyarakat untuk melestarikan dan menjaga hutan sehingga tidak tersentuh kegiatan penambangan bijih timah, padahal hutan di sekelilingnya sudah rusak akibat ditambang," ujarnya.
Berita Terkait
Aksi bersih-bersih sampah TNI AD di objek wisata Pantai Kelisut Toboali Bangka Selatan
27 September 2024 20:10
Pengelola wisata disarankan terapkan standar keselamatan
18 September 2024 14:27
Bangka tingkatkan mitigasi keamanan objek wisata
17 September 2024 12:44
Belitung Timur promosikan wisata unggulan lewat Festival Kater Layar
2 September 2024 13:14
Gerakan tanam pohon Pelindo wujudkan Danau Pading sebagai wisata dunia
29 Agustus 2024 20:48
Diskominfo Babel sediakan wifi gratis di 17 objek wisata
7 Juli 2024 10:38
Bangka Barat gelar pelatihan bisnis bagi pengelola objek wisata
10 Juni 2024 20:35