Jayapura, Papua (Antara Babel) - Pasukan Satuan Tugas Pengamanan
Perbatasan Indonesia-PNG Markas Besar TNI yang juga Batalion Infantri
407-Padmakusuma ikut mengajar di SMP Negeri Erambu, Distrik Sota,
Kabupaten Merauke, yang tak jauh dari perbatasan Indonesia-PNG.
Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-PNG Markas
Besar TNI, Letnan Kolonel Infantri Abi Kusnianto, ketika dihubungi dari
Kota Jayapura, Papua, Minggu, mengatakan, personelnya di Pos Kotis
Kaliwanggo ikut membantu SMP Negeri Erambu dengan menjadi guru bantu.
"SMP Negeri Erambu merupakan sekolah di Kampung Erambu, Distrik
Sota, dimana para siswanya berasal dari dua kampung, yaitu Kampung
Erambu dan Toray dan masih kekurangan tenaga pengajar atau
guru,"katanya.
Selain melaksanakan tugas pokok menjaga garis perbatasan negara,
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-PNG Markas Besar
TNI/Batalion Infantri 407-PK juga membantu warga setempat dengan menjadi
guru bantu bagi sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pengajar di
wilayah yang menjadi tanggung jawab masing-masing pos.
"Kami akan berupaya mengerahkan personel yang memiliki kemampuan di
bidang pendidikan untuk menjadi tenaga pengajar. Menjadi guru bantu ini
sebenarnya sudah kami siapkan sejak masih di satuan," katanya.
"Personil kami dibekali penataran dari Dinas Pendidikan maupun dari
yayasan pendidikan pada saat penyiapan, namun karena ada beberapa tugas
secara bersamaan, pelaksanaan di lapangan kami lakukan secara
bergantian,"katanya.
Di SMP Negeri Erambu, kata dia, materi Ilmu Penetahuan Sosial dan
baris-berbaris menjadi tanggung jawab dari anggota satuan tugas yang dia
pimpin, sebagai guru bantu.
"Pelajaran yang diberikan selama satu minggu sebanyak tiga kali
pertemuan. Para siswa-siswi ini canggung dan terkesan malu-malu waktu
pertama kali personel datang memberikan pelajaran, namun seiring
berjalan waktu dan kami kasih pengertian, mereka mengikuti pelajaran
dengan antusias dan penuh semangat," kata Kusnianto.
Serka Sasmito, salah satu personel guru bantu membenarkan, ada
beberapa perilaku siswa-siswi yang masih terkesan acuh dan tidak
memperhatikan pelajaran yang diberikan karena asyik cerita.
"Tapi itulah yang menjadi tantangan bisa mengubah menjadi lebih
baik. Sebagai tenaga guru bantu, kami akan berupaya menjadikan para
siswa-siswi ini menjadi yang terbaik. Memang banyak kekurangan dan
keterbatasan namun dengan semangat serta kemauan, kami pasti bisa,"
katanya.
Pasukan TNI Penjaga Perbatasan di Papua Mengajar di Sekolah Perbatasan
Minggu, 16 Oktober 2016 16:29 WIB