Belitung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat komoditas cumi-cumi menyumbang andil inflasi di daerah itu sebesar 0,16 persen pada Desember 2024.
"Kami mencatat cumi-cumi menjadi penyumbang andil inflasi Belitung pada Desember 2024 sebesar 0,16 persen," kata Kepala BPS Belitung, Baiq Kurniawati dalam acara Berita Resmi Statistik (BRS) di Tanjungpandan, Kamis.
Menurut dia, selain cumi-cumi komoditas lain yang turut andil menyumbang inflasi di Tanjungpandan pada Desember 2024 yakni ikan bulat 0,15 persen dan ikan selar 0,13 persen.
Ia mengatakan, Tanjungpandan mengalami inflasi bulan ke bulan (month to month) sebesar 1,11 persen pada Desember 2024.
Sedangkan inflasi tahun kalender (years to years) pada Desember 2024 kota Tanjungpandan adalah sebesar 1,68 persen.
"Inflasi bulan ke bulan Desember 2024 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yakni inflasi sebesar 0,01 persen," ujarnya.
Baiq menjelaskan, adapun penyebab komoditas cumi-cumi, ikan bulat, dan ikan selar menjadi penyumbang andil inflasi pada Desember 2024 karena faktor cuaca buruk.
Disampaikan, imbauan cuaca buruk ini juga telah dikeluarkan oleh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjungpandan kepada para nelayan untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi di wilayah perairan penangkapan ikan.
"Kondisi ini menyebabkan nelayan tidak melaut pasokan ikan menjadi sedikit dan mengalami kenaikan harga," katanya.
Ia menjelaskan, akibatnya harga ikan di sejumlah pasar tradisional terpantau mengalami kenaikan berkisar antara Rp5 ribu sampai Rp10 ribu per kilogram.
"Kondisi dipicu oleh faktor cuaca dan penurunan pasokan dari nelayan," ujarnya.