Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajukan penambahan 5.000 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK), guna mencegah penularan virus PMK ternak petani di daerah itu.
"Kita sudah mengajukan penambahan vaksin PMK ini dan mudah-mudahan pemerintah pusat menyetujuinya," kata Koordinator Kesehatan Hewan DPKP Provinsi Kepulauan Babel Correy Wahyu Adi S di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan, saat ini realisasi vaksinasi PMK ternak sapi milik petani sudah mencapai 3.173 dosis atau 79,3 persen dari target 4.000 dosis vaksin, guna menangani kasus ternak sapi terjangkit PMK di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka dan Bangka Selatan sebanyak 113 kasus.
"Saat ini stok vaksin sudah menipis dan dipekirakan dua hari ke depan progres vaksinasi dari target 4.000 dosis sudah tuntas," katanya.
Ia menyatakan, penambahan vaksin PMK ini sangat penting dalam mencegah penularan virus PMK yang akan mengganggu program pengembangan peternakan sapi di daerah ini.
"Jumlah populasi ternak beresiko tertular PMK ini sebanyak 30.185 ekor, sementara jumlah vaksin untuk meningkatkan ketahanan tubuh ternak masih kurang," katanya.
Ia menambahkan 30.185 ternak berisiko tertular PMK ini dengan rincian sapi potong 18.712 ekor, sapi perah 43 ekor dan kerbau 243 ekor, kambing beresiko tertular PMK sebanyak 5.213 ekor, domba 17 ekor dan babi sebanyak 5.957 ekor tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung dan Belitung Timur.
"Pada Januari 2025, kita sudah menangani 113 sapi positif PMK dan ternak terjangkit penyakit ini berpotensi menularkan virus ini ke ternak lainnya," katanya.