Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat nilai ekspor timah dan nontimah Kepulauan Babel selama Desember 2024 sebesar 145,69 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 36,07 persen dibandingkan bulan sebelumnya 227,88 juta dolar AS,
"Penurunan ini karena pertumbuhan ekspor timah mengalami kontraksi 27,28 persen," kata Kepala BPS Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan nilai ekspor timah selama Desember 2024 sebesar 124,64 juta dolar AS atau turun 27,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya 171,39 juta dolar AS.
Demikian juga ekspor nontimah selama Desember 2024 sebesar 21,05 juta dolar AS atau turun 62,73 persen dibandingkan bulan sebelumnya 56,48 juta dolar AS.
"Nilai ekspor timah dan nontimah secara year on year turun sebesar 14,63 persen," katanya lagi.
Dia menyatakan timah dari Provinsi Kepulauan Babel sebagian besar diekspor ke negara-negara di Asia, dengan Tiongkok menjadi negara tujuan utamanya. Sepanjang Januari hingga Desember 2024, sebanyak 31,13 persen ekspor timah dikirim ke negara ini dengan nilai sebesar 410,18 juta dolar AS, selanjutnya India 20,74 persen, Korea Selatan 14,21 persen, Singapura dan Jepang.
"Lima negara utama tujuan ekspor timah ini berperan sebesar 83,33 persen terhadap total ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke seluruh dunia," katanya.
Ia menambahkan dari lima komoditas utama ekspor nontimah, peran komoditas lemak, minyak hewan nabati masih mendominasi. Nilai ekspor golongan ini pada Desember 2024 adalah sebesar 9,32 juta dolar AS.
"Nilai ini mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 67,91 persen dibandingkan dengan bulan lalu," katanya.
Ia menyatakan secara kumulatif (Januari-Desember 2024), ekspor lemak dan minyak hewan, nabati berperan sebesar 51,81 persen dengan nilai 197,49 juta dolar AS
atau dengan kata lain komoditas ini merupakan komoditas yang paling mendominasi ekspor nontimah.
"Komoditas ekspor nontimah kedua dan ketiga pada periode yang sama bulan Januari-Desember 2024 adalah bahan bakar mineral dan komoditas kopi, teh dan rempah rempah dengan total nilai sebesar 59,65 juta dolar AS dan 40,75 juta dolar AS," katanya lagi.