Pangkalpinang (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan enam langkah strategis untuk membantu peningkatan perekonomian masyarakat dan daerah.
"Kami telah melakukan kolaborasi dan menguatkan kerja sama dengan Pemerintah Daerah, Forkopimda dan pemangku kepentingan terkait lainnya agar bisa bersama mendorong laju perekonomian masyarakat dan daerah," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Babel Benny Okta Tutuarima di Pangkalpinang, Senin.
Langkah strategis yang sudah disiapkan BI Babel untuk menguatkan daya ungkit perekonomian, yang pertama, mendorong transformasi ekonomi berkelanjutan melalui hilirisasi produk pertanian dan perikanan guna meningkatkan nilai tambah produk primer Bangka Belitung, hingga dukungan perluasan pasar ekspor produk komoditas unggulan dan produk hilir.
Strategi kedua, memperkuat dukungan fiskal untuk menjaga daya beli masyarakat melalui bantuan sosial, subsidi dan insentif. Lalu strategi ketiga, dukungan pengembangan UMKM dan perluasan ekosistem Ekonomi Keuangan Syariah (Eksyar) dalam kampanye nasional Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Wisata di Indonesia (GBWI), termasuk optimalisasi promosi kegiatan perdagangan dan halal lifestyle.
Strategi keempat, mengoptimalkan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial Bank Indonesia guna mendukung penciptaan lapangan pekerjaan guna mendorong permintaan di masyarakat.
Sedangkan strategi kelima, yaitu penguatan sistem pembayaran nontunai, utamanya QRIS dan BIFast dalam mempercepat transaksi dan mendorong aktivitas ekonomi.
"Strategi keenam, kami melakukan perluasan kegiatan literasi masyarakat terhadap topik ekonomi keuangan digital, keuangan inklusif, ekonomis syariah, perlindungan konsumen, kebanksentralan, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dan CBP (Cinta Bangga Paham) rupiah," ujarnya.
Berbagai upaya tersebut dilakukan BI Babel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga inflasi daerah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Babel, pada triwulan IV tahun 2024 perekonomian Babel meningkat, yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tumbuh sebesar 0,94 persen (yoy), kondisi ini lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang juga tumbuh sebesar 0,13 persen (yoy).
Namun secara kumulatif Januari hingga Desember 2024, perekonomian Babel hanya tumbuh sebesar 0,77 persen (yoy) lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 4,38 persen (yoy).
Kinerja ekonomi daerah ini dipengaruhi oleh pelaksanaan pilkada serentak, momentum liburan sekolah dan hari besar keagamaan, penambahan dan peralihan pegawai honorer menjadi PPPK untuk tenaga pendidik, serta peningkatan ekspor komoditas unggulan seperti lada, karet dan kelapa sawit termasuk turunannya.
Sementara untuk perkembangan inflasi tahunan di Babel pada Januari 2025, mengalami deflasi sebesar 0,23 persen (yoy), menurun dibandingkan inflasisebelumnya sebesar 0,75 persen (yoy), dan secara bulanan, Bangka Belitung mengalami deflasi sebesar 0,85 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,65 persen (mtm).