Jakarta (Antara Babel) - Pihak Polda Metro Jaya menyatakan pihak keluarga mengakui korban meninggal dunia saat unjuk rasa M Syachrie Oy Bcan menderita penyakit asma.
"Keluarga menerima yang bersangkutan menderita asma," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono di Jakarta, Minggu.
Awi menuturkan keluarga telah meminta Syachrie tidak ikut berunjuk rasa yang "Aksi Damai Bela Islam Tegakkan Keadilan melalui Supremasi Hukum" pada Jumat (4/11).
Polisi menduga korban meninggal dunia bukan karena kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian, namun menderita asma.
Diungkapkan Awi, petugas melepaskan tembakan gas air mata karena pendemo telah melampau batas waktu menyampaikan pendapat di muka umum.
Selain itu, demonstran juga memaksa masuk ke Istana Kepresidenan yang merupakan area terlarang bagi umum.
Awi juga menyatakan pendemo bertindak arogan dengan melempar batu dan bambu terhadap aparat keamanan.
Sebelum terjadi kerusuhan, petugas telah menyampaikan imbauan secara lisan kepada pengunjuk rasa agar membubarkan diri sesuai prosedur tetap.
Syachrie meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta usai berunjuk rasa pada Jumat (4/11).
Awi menyebutkan tidak ditemukan tanda kekerasan maupun luka pada tubuh korban.
Berita Terkait
HAKLI: Hari Kesehatan Nasional momentum disiplin hidup sehat
12 November 2024 16:47
Pemprov Babel gencarkan pemeriksaan kesehatan massal peringati HKN Ke-60
12 November 2024 15:42
Babel beri penghargaan kepada insan kesehatan pada HKN ke-60
12 November 2024 15:41
Babel tingkatkan perlindungan anak dari kejahatan siber
11 November 2024 15:44
Pengusulan Hanandjoeddin sebagai pahlawan nasional dilakukan secara terfokus
11 November 2024 11:05
Pengusulan kembali H. AS Hanandjoeddin sebagai pahlawan nasional tergantung hasil pilkada
10 November 2024 19:15
Babel lakukan pengecatan monumen Pahlawan Nasional Depati Amir
10 November 2024 16:59