Surabaya (Antara Babel) - Pangarmatim Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto menyampaikan pesan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada para prajurit untuk menjadi pemimpin masa depan yang benar, karena banyak negara yang selalu mengawasi.
"Ada 'Five Power Defence Arrangement' (FPDA) yang melibatkan Inggris, Australia, Selandia Baru, Singapura dan Malaysia, yang selalu mengawasi persoalan yang terjadi di Indonesia," katanya saat menyampaikan pesan Panglima TNI di Gedung PTA Koarmatim, Ujung, Surabaya, Selasa.
Oleh karena itu, prajurit TNI hendaknya selalu waspada dengan menjaga ketat kawasan konflik Sipadan - Ligitan dan Blok Ambalat, proyek reklamasi pantai yang mengarah ke Indonesia, serta menerjunkan kapal-kapal perang di wilayah itu dengan patroli laut yang rutin.
"Kita sekarang menghadapi proxy war, seperti narkoba yang masuk menghancurkan generasi negeri ini, karena itu jadilah pemimpin masa depan yang benar, apalagi banyak yang mengawasi kita," katanya.
Dalam pengarahannya, Pangarmatim juga menyampaikan apresiasi Presiden Joko Widodo kepada jajaran TNI-Polri atas keberhasilan mengatasi aksi massa Islam pada 4 November 2016, karena bisa menciptakan keamanan yang kondusif di wilayah masing-masing.
"Akhir-akhir ini dengan berbagai kecanggihan teknologi, Bangsa Indonesia mampu dipengaruhi dari berbagai aspek kehidupan. Seseorang yang tidak memegang teguh kejujuran yang dilandasi agama akan dapat menimbulkan kehancuran," katanya.
Oleh karena itu, katanya, Panglima TNI berpesan kepada setiap seluruh komponen bangsa agar dalam menghadapi kompetisi global jangan mau diadu domba.
"Pahami situasi, bersatulah dengan dasar Pancasila dan bersama-sama mewujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang," katanya dalam acara yang juga dihadiri Kasarmatim Laksamana Pertama (Laksma) TNI I.N.G. Ariawan, Danguspurlatim Laksma TNI Dadi Hartanto, dan Danguskamlatim Laksma TNI I.N.G. Sudihartawan.
Sementara itu, Komandan Lanal Malang Kolonel Laut (E) Gendut Sugiono menyampaikan pesan senada dalam Apel Gabungan yang dihadiri seluruh personel TNI dan PNS di Lapangan Apel Mako Lanal Malang (7/11)
Dalam kesempatan itu, Danlanal Malang mengungkapkan konten dalam media sosial, baik yang asli atau yang seolah olah asli terkait aksi massa Islam 4 Nopember 2016 yang sudah terlaksana dengan aman dan lancar.
"Sedapat mungkin, berita itu disaring dengan bijak, karena ada beberapa kejadian yang hanya bersifat provokasi untuk memancing permasalahan yang lebih besar dalam aksi yang menginginkan adanya perubahan serta penindakan hukum bagi pelaku dugaan penistaan agama di Jakarta yang mungkin saja terjadi di wilayah Malang," katanya.