Los Angeles/New York (Antara Babel) - Wali Kota New York dan Los Angeles,
Kamis, mengharapkan Presiden terpilih Donald Trump tidak
menindaklanjuti janji kampanyenya untuik menahan dana pemerintah pusat
untuk "kota-kota yang menjadi tempat suaka" yang menjadi selubung bagi
orang-orang yang masuk ke AS secara ilegal.
Dua kota terbesar di
AS itu sangat membatasi kerjasama dengan otoritas imigrasi pusat dalam
upaya mendeportasi imigran-imigran tidak berdokumen.
Pemerintahan
Presiden Barack Obama sendiri telah menggunakan apa yang disebut
permohonan penahanan untuk memburu para imigran tidak berdokumen yang
tersangkut aksi kriminal, khususnya kekerasan.
New York dan Los
Angeles tidak memenjarakan narapidana tak berdokumen atas permintaan
Departemen Imigrasi dan Penegakkan Bea Cukai (ICE) sampai permintaan
penahanan dilampiri dengan perintah hakim, kata otoritas New York dan
Los Angeles.
Ketika debat calon presiden dengan Hillary Clinton
Oktober silam, Trump menyatakan akan mendeportasi para penyalur
narkotika kakap. "Kita di sini menghadapi orang-orang jahat dan kita
akan mengusir mereka keluar."
Trump telah bersumpah akan
mendeportasikan semua dari 11 juta imigran tak berdokumen di AS dan juga
mengancam membekukan dana federal dari kota-kota suaka imigran.
Wali
Kota New York Bill de Blasio berkata dalam jumpa pers Kamis waktu AS
ini bahwa New York akan terus membela para imigran tak berdokumen.
"Kita
tidak akan mengorbankan setengah juta orang yang hidup bersama kita,
yang menjadi bagian masyarakat kita," kata de Blasio merujuk jumlah
imigran tak berdokumen yang tinggal di New York. "Kita tidak akan
menceraiberaikan keluarga-keluarga."
De Blasio menyebut ancaman
Trump akan menahan dana dari kota-kota suaka imigran sebagai
"berbahaya", namun terlalu dini mengatakan apakah sang presiden terpilih
berniat mewujudkan janji kampanyenya itu.
Di Los Angeles, juru bicara Wali Kota Eric Garcetti juga menyuarakan harapan sama kepada Trump menyangkut isu ini.
"Kami
taat kepada badan imigrasi pusat, tetapi menandaskan bahwa permintaan
penahanan harus ditangani secara konstitusional," kata Connie Llanos via
email.
Dia melanjutkan, "Adalah keinginan jujur Wali Kota
Garcetti bahwa tidak ada presiden yang melanggar prinsip itu yang adalah
fundamental bagi bangsa kita, dengan mengambil langkah hukuman terhadap
kota-kota yang hanya berusaha melindungi penduduknya."
California
adalah salah satu dari lima negara bagian yang membatasi kepatuhan
kepada permintaan penahanan ICE dan kebijakan-kebijakan serupa juga
berlaku di 37 kota besar di seluruh dunia, kata Pusat Sumber Daya Hukum
Imigran (ILRC).
Bulan lalu, seorang hakim federal di Illinois
menyimpulkan permintaan penahanan ICE sebagai tidak konstitusional,
namun vonis semacam ini tidak seragam secara nasional, demikian Reuters.
Berita Terkait
Donald Trump akan perkarakan pejabat atas penarikan pasukan dari Afganistan
18 November 2024 09:57
Donald Trump calonkan Chris Wright sebagai menteri energi AS
17 November 2024 18:07
Pakar: Pemerintahan Trump berpotensi alami "kekacauan besar"
16 November 2024 22:48
Pakar: Keakraban Prabowo-Trump isyaratkan hubungan RI-AS semakin kuat
12 November 2024 17:59
Rupiah melemah di tengah kekhawatiran kebijakan tarif Donald Trump
12 November 2024 09:56
Donald Trump persilakan Presiden Prabowo menghubunginya kapan saja
11 November 2024 23:39
Kunjungan Presiden RI bawa asa bagi WNI di AS
11 November 2024 12:40