Tanjungpandan, Belitung (ANTARA) - Dosen pariwisata Politeknik Belitung (Polbel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Agi Santri mengatakan ditetapkannya kembali status Bandara H. AS Hanandjoeddin sebagai bandara internasional membawa optimisme baru bagi kemajuan pariwisata Belitung.
"Kita bersyukur dengan dikembalikannya status Bandara H. AS Hanandjoeddin menjadi bandara internasional hal ini tentunya membawa optimisme baru bagi kemajuan pariwisata Belitung," katanya di Tanjungpandan, Selasa.
Menurut dia, selain itu, dengan ditetapkannya kembali Bandara H.AS Hanandjoeddin sebagai bandara internasional juga mendorong pemulihan pariwisata Belitung yang mengalami kemunduran sejak era pandemi COVID-19 beberapa tahun silam.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pihaknya menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara tarif penerbangan, jumlah penerbangan, dan pendapatan perkapita untuk meningkatkan jumlah penumpang atau arus kunjungan wisatawan ke Belitung.
"Dalam hukum supply dan demand menyatakan bahwa jika harga suatu produk mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang diminta akan berkurang, dan begitu pun sebaliknya. Jika harga mengalami penurunan, maka jumlah barang yang diminta akan meningkat," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk mencapai keseimbangan pada industri penerbangan ini maka kualitas pariwisata Belitung sebagai produk yang ditawarkan harus memiliki kualitas dan mampu menciptakan permintaan terhadap layanan penerbangan dari dan ke Belitung.
"Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kualitas atribut pariwisata di Belitung seperti atraksi wisata, amenitas, aksesibilitas, dan fasilitas layanan pendukung pariwisata lainnya sehingga Belitung sebagai destinasi wisata dapat bersaing dalam menarik minat kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri," katanya.
Agi berpendapat, dengan permintaan yang tinggi maka dapat meningkatkan jumlah penerbangan dan membuat bisnis penerbangan menjadi lebih kompetitif untuk melayani penerbangan dari dan ke pulau Belitung.
Dikatakan, apabila ingin menarik market internasional melalui layanan penerbangan internasional, maka kualitas produk dan layanan pariwisata kita juga perlu untuk di ditingkatkan (upgrade) secara berkelanjutan sesuai dengan standar layanan pariwisata internasional seperti ISO 18513 (Manajemen Layanan Pariwisata), ISO 21401 (Akomodasi), dan pedoman standar layanan yang dikeluarkan oleh Badan Pariwisata Dunia (UNWTO).
"Kerja sama seluruh stakeholders pariwisata Belitung menjadi kunci penting dalam mengembalikan kejayaan pariwisata di Belitung," ujarnya.