Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Pangkalbalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan pendangkalan alur pelayaran kapal di Pelabuhan Pangkalbalam tidak mempengaruhi kunjungan maupun keberangkatan kapal di pelabuhan tersebut.
"Pendangkalan alur ini sebenarnya tidak ada masalah terhadap kedatangan dan keberangkatan kapal di pelabuhan ini," kata Kepala KSOP Kelas IV Pangkalbalam Saiful Anwar di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menyatakan dalam kunjungan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani meninjau alur pelayaran kapal Pelabuhan Pangkalbalam pada Rabu (30/4), beliau melihat ada antrian kapal dan antrian tersebut bukan karena ada pendangkalan tetapi kapal-kapal tersebut menunggu air pasang untuk masuk ke Pelabuhan Pangkalbalam.
"Apalagi saat ini agen dan pengusaha kapal dalam mengajukan kedatangan maupun keberangkatan kapalnya tidak lagi secara manual, tetapi secara online. Jika sudah online tentunya ada antrian nomor satu, dua dan empat untuk kedatangan maupun keberangkatan kapal ini," katanya.
Ia mengatakan antrian keberangkatan dan kedatangan kapal di Pelabuhan Pangkalbalam ini karena layanan oline melalui sistem inaportnet merupakan sistem daring untuk mengurus kedatangan dan keberangkatan kapal, termasuk clearance in dan clearance out.
"Sistem ini tentunya untuk memudahkan proses pengajuan permohonan, verifikasi dokumen dan penerbitan surat pemberitahuan kedatangan kapal," katanya.
Selain itu, antrian kapal ini karena tidak memungkin kapal untuk masuk ke Pelabuhan Pangkalbalam, karena pelabuhan kapal ini akan padat, olah gerak kapal akan susah sehingga tingkat kecelakaan kapal akan tinggi.
"Alangkah baiknya ada antrian kapal untuk menimalisir kecelakaan kapal," katanya.
Ia menyatakan selama ini kapal satu masuk dan satu lagi keluar, guna mengurangi kepadatan kapal di kolam pelabuhan.
"Selama ini dampak yang paling besar adalah pasang surut dan terkait pasang surut ini, kami tidak bisa menanganinya, karena itu sudah alam," katanya.