Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani menyatakan Pemprov Kepulauan Babel lebih mengencangkan ikat pinggang guna mengatasi defisit APBD Catur Wulan I 2025 sebesar Rp70 miliar di pemerintahan daerah itu.
"Saya sebagai gubernur ikut mengencangkan ikat pinggang, agar ke depannya keuangan daerah ini stabil," kata Hidayat Arsani di Pangkalpinang, Senin.
Ia meminta seluruh kepala organisasi perangkat daerah untuk melakukan penghitungan kembali atas alternatif-alternatif yang diusulkan dan selanjutnya akan dibahas di DPRD Kepulauan Bangka Belitung, untuk mengatasi defisit anggaran catur wulan I tahun ini sebesar Rp70 miliar.
"Saya berikan waktu bagi perangkat daerah, seperti mengatur kembali dinas luar. Mana anggaran dinas luar tinggi, sedang, rendah untuk bisa dialihkan mana dulu yang prioritas," katanya.
Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Kepulauan Babel Fery Afriyanto memaparkan postur APBD 2025 di Pemprov Kepulauan Babel mengalami pergeseran yang dicapai hingga catur wulan I periode April 2025 dengan total Rp2,370 triliun.
Angka tersebut menurun sebesar Rp20,8 miliar dari APBD 2025 yang sebelumnya berada pada Rp2,391 triliun.
Defisit ini juga 'disumbang' dari sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) dana alokasi umum (DAU) Pemerintah Pusat yang mengalami pemotongan sekitar Rp49 miliar, sebelumnya mendapat Rp163 miliar, kini hanya mendapat Rp114 miliar.
Dengan berkurangnya dua sumber pendapatan itu, pada awal tahun ini Kepulauan Babel mengalami defisit anggaran sebesar Rp70 miliar dan berpotensi defisit Rp273 miliar pada tahun berjalan.
"Dengan kondisi ini, kita masih harus mengencangkan ikat pinggang dan TAPD memberikan beberapa alternatif dalam menghadapi efisiensi tahap kedua demi menyeimbangkan pendapatan, dan belanja daerah ini," katanya.