Toboali, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkomitmen melakukan pelestarian terhadap bahasa daerah untuk menjaga warisan budaya dan memperkuat jati diri di tengah derasnya arus globalisasi.
"Kita terus melakukan revitalisasi terhadap bahasa daerah dalam beberapa tahun ini agar bahasa tersebut tetap digunakan dan diwariskan kepada generasi muda, sehingga tidak hilang dari kehidupan masyarakat," kata Wakil Bupati Bangka Selatan Debby Vita Dewi di Toboali, Selasa.
Pemkab Bangka Selatan baru saja menerima penghargaan nasional Revitalisasi Bahasa Daerah Tahun 2025 dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
"Penghargaan yang kita terima pada Senin (26/5) di Jakarta itu sebagai bentuk apresiasi terhadap daerah ini yang selalu menjaga bahasa daerah sebagai warisan budaya," ujarnya.
Bangka Selatan satu-satunya kabupaten di Provinsi Babel yang menerima penghargaan itu bersama 44 daerah lainnya di Indonesia.
Menurut Debby, revitalisasi bahasa daerah atau bahasa ibu itu menjadi penting karena bahasa daerah merupakan bagian dari identitas budaya dan warisan intelektual suatu komunitas.
Penghargaan yang diterima akan menjadi motivasi untuk melestarikan penggunaan bahasa daerah, khususnya Bahasa Daerah Bangka Selatan sebagai bagian dari khasanah kekayaan budaya Indonesia.
"Semoga ini menjadi motivasi bagi kita untuk melestarikan penggunaan bahasa daerah. Mari kita hidupkan bahasa daerah di tengah generasi muda," ujarnya.
Debby mengatakan, bahasa daerah bukan hanya sebagai alat komunikasi tetapi juga mengandung nilai-nilai kearifan lokal.
Pemkab Bangka Selatan meningkatkan peran lembaga pendidikan dalam menjaga bahasa daerah dengan berbagai program seperti pelatihan guru bahasa daerah, pengembangan kurikulum muatan lokal, penyusunan kamus, serta penerbitan buku cerita dalam bahasa ibu.
Masih banyak keluarga yang lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia dalam keseharian karena dianggap lebih modern. Untuk itu, pemerintah daerah setempat terus melakukan kampanye kesadaran pentingnya bahasa ibu.
"Kita harus tanamkan rasa bangga kepada anak yang menggunakan bahasa daerah agar bahasa ibu ini tidak hilang dan tergerus seiring dengan perkembangan zaman," ujarnya.