Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan di daerah itu masih kekurangan sebanyak 578 guru, mulai dari tingkat taman anak-kanak hingga sekolah menengah atas.
"Kami upayakan menutup kekurangan guru tersebut melalui penerimaan calon pegawai negeri sipil pada tahun ini, dengan harapan mutu pendidikan di daerah itu semakin meningkat," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka Barat Rozali di Muntok, Senin.
Ia mengatakan, jumlah guru yang ada saat ini belum sesuai dengan kebutuhan riil, kekurangan itu akan terus ditingkatkan setiap tahunnya, baik melalui penerimaan CPNS maupun mengangkat tenaga kontrak.
Ia menjelaskan, kebutuhan guru Sekolah Dasar di daerah itu seluruhnya sebanyak 1.363 orang, namun pada kenyataannya baru tersedia 917 orang guru atau masih kekurangan sebanyak 446 orang, untuk guru sekolah menengah pertama (SMP) kebutuhan 358 yang ada sekarang 275 atau masih kekurangan 83 guru,Untuk kebutuhan guru sekolah menengah atas (SMA) saat ini sebanyak 121 orang, namun jumlah yang ada baru 97 orang atau masih kekurangan 24 guru.
"Untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) kebutuhan guru sebanyak 87 orang, namun yang ada saat ini baru sebanyak 64 orang atau kekurangan 23 guru, sedangkan kebutuhan guru TK sebanyak 21 orang, namun yang dimiliki baru 19 orang," kata dia.
Dalam upaya peningkatan jumlah guru di derah itu, pihaknya terus mengupayakan penambahan melalui penerimaan CPNS dan tahun ini tenaga pendidik mendapat kuota paling banyak 75 formasi dari 159 kuota yang diberikan pemerintah pusat untuk Kabupaten Bangka Barat.
Ia mengatakan, jumlah formasi untuk tenaga pengajar itu paling besar dibanding sektor lain, seperti tenaga kesehatan dan tenaga teknis.
"Tenaga pengajar mendapat jatah paling banyak, diantaranya untuk guru kelas, guru komputer, pariwisata, matematika, dan guru TK," kata dia.
Ia mengharapkan, peningkatan jumlah guru di daerah itu mampu menjadi pendorong semangat atau motivasi para pengajar agar lebih fokus pada bidang studi yang diajarkan sehingga upaya pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan hingga pelosok cepat terwujud.