Jakarta (ANTARA) - Sebuah unggahan beredar di media sosial X yang menampilkan tangkapan layar artikel berita dari media “JARAMUHAMMAD” berjudul “Rudal Houthi Yaman Sasar Mekkah”.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Bila pelakunya orang kafir, maka motifnya jelas: benci Islam. Tapi, jika pelakunya adalah kaum yg masih dibela dg alasan: 'khan Tuhannya sama' 'khan Nabinya sama' Maka, lihatlah Allaah singkap hakikat kaum #Syiah itu. Yakin #ahlussunnah bisa bersatu dg kaum #syiah? #mikir!”
Namun, benarkah rudal Houthi Yaman targetkan Kota Mekkah?
Penjelasan :
Menurut penelusuran ANTARA, tidak ditemukan berita resmi terkait rencana kelompok Houthi Yaman yang menargetkan serangan rudal ke Kota Mekkah yang dirilis oleh media “JARAMUHAMMAD”.
Namun, berdasarkan arsip berita ANTARA pada 2016, memang pernah terjadi insiden serupa yang melibatkan tuduhan terhadap kelompok Houthi. Kala itu, Koalisi pimpinan Arab Saudi menyatakan berhasil mencegat satu rudal balistik yang mengarah ke Kota Mekkah, dan menuduh kelompok Houthi sebagai pelaku penembakan rudal dari wilayah Yaman.
Konflik antara kelompok Syiah Al-Houthi dan pemerintah Yaman yang didukung koalisi militer pimpinan Arab Saudi berlangsung sejak Maret 2015. Kelompok Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman Utara, sementara pasukan pemerintah mempertahankan wilayah Selatan.
Sepanjang konflik, Houthi dilaporkan beberapa kali meluncurkan rudal ke wilayah Arab Saudi, termasuk ke arah Kota Suci Makkah. Serangan tersebut menuai kecaman luas dari dunia Islam.
Raja Salman menyebut serangan ke Makkah sebagai pelanggaran serius terhadap tempat suci umat Islam Salah satu rudal yang diarahkan ke Makkah berhasil dicegat 65 kilometer dari kota tersebut. Baca selengkapnya di sini.
Namun sejak terjadinya perang antara Palestina dan Israel yang dimulai pada Oktober 2023, serangan kelompok Houthi Yaman fokus ke Israel sebagai bentuk solidaritas pada Palestina. Pemimpin Houthi Yaman,Abdul-Malik al-Houthi pada Kamis (26/6) mengatakan bahwa pasukannya telah meluncurkan 309 rudal balistik, rudal hipersonik, dan drone ke Israel sejak pertengahan Maret.
