Koba, Babel, (ANTARA) - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah I Bangka Belitung memastikan jembatan sementara di Desa Guntung, Kabupaten Bangka Tengah, aman dilintasi kendaraan berdimensi besar dan bertonase tinggi.
“Struktur jembatan sangat kuat, menggunakan material besi dan dibangun dengan perencanaan matang,” kata Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional I Provinsi Bangka Belitung I Ketut Payun Astapa di Koba, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan menyusul dimulainya proyek perbaikan Jembatan Guntung senilai Rp19,8 miliar yang ditargetkan rampung Desember 2025. Jembatan sementara dibangun di sisi jembatan utama guna menjaga kelancaran arus lalu lintas selama masa konstruksi.
Ketut menegaskan, jembatan sementara telah melalui uji beban dan dinyatakan layak digunakan.
"Jembatan ini dirancang menahan beban minimal 20 ton. Namun karena lebarnya hanya lima meter, diterapkan sistem buka tutup kendaraan,” jelasnya.
Ia juga menanggapi kekhawatiran sebagian warga soal ketahanan jembatan yang akan difungsikan hingga proyek rampung.
“Kami pastikan aman. Konstruksinya diuji dan telah terbukti stabil,” ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub) Bangka Tengah, Fani Hendra Saputra, meminta pelaksana proyek melengkapi rambu lalu lintas di sekitar area pembangunan.
“Pemasangan rambu sangat penting untuk keselamatan pengguna jalan. Pada malam hari, wajib dipasang alat pemantul cahaya (APC) guna mencegah kecelakaan,” ujarnya.
Fani juga mengingatkan perlunya pengaturan lalu lintas pada jam sibuk, terutama pada pagi dan sore hari.
“Pagi dan sore hari lalu lintas cukup padat, kami minta pengaturan arus dilakukan dengan baik agar tidak terjadi kemacetan,” katanya.