Pangkalpinang (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki struktur perekonomian yang unik, karena ditopang industri pengolahan berbasis penambangan timah dan perkebunan kelapa sawit.
"Babel memiliki struktur ekonomi yang khas, karena ditopang industri pengolahan berbasis tambang dan kelapa sawit," kata kata Amalia Adininggar Widyasanti saat penandatangan nota kesepahaman dengan Gubernur Kepulauan Babel Hidayat Arsani di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan pada Triwulan I Tahun 2025, tiga lapangan usaha utama penopang ekonomi di Kepulauan Bangka Belitung adalah 21,3 persen berbasis dari industri pengolahan berbasis penambangan bijih timah dan perkebunan kelapa sawit.
Selain itu, sektor pertanian juga menjadi penopang utama yaitu sebesar 21,2 persen, perdagangan sebesar 15,8 persen dan data ini menunjukkan bahwa Kepulauan Bangka Belitung tidak hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga memiliki potensi luar biasa untuk didorong hilirisasi.
"Potensi utama Kepulauan Babel memiliki kekayaan yang unik dan spesifik yang tidak dimiliki oleh provinsi lainnya," katanya.
Ia menyatakan Kepulauan Babel memiliki timah putih yang berkualitas ekspor dan menjadi pemasok utama di pasar dunia.
"Pertumbuhan lapangan usaha pertambangan di Kepulauan Babel pada Triwulan I tahun ini mencapai 12,22 persen secara year on year, karena memang didorong permintaan timah pasar global," katanya.
Menurut dia, dengan adanya penandatangan kerja sama ini tentunya akan lebih meningkatkan kolaborasi antara Pemprov Kepulauan Babel dengan BPS dalam penyediaan, pemanfaatan pengembangan data dan informasi statistik dalam meningkatkan pembangunan daerah.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan data-data yang berkualitas dan akurat terutama hal-hal yang sangat strategis untuk mendukung Program Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto," katanya.
