Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus memperkuat sektor ekonomi kreatif (ekraf) melalui peningkatan kualitas produk UMKM agar mampu bersaing di pasar global.
"Produk ekonomi kreatif merupakan bagian penting dalam menopang ekonomi kerakyatan. Karena itu, pelaku UMKM harus tumbuh dan berkembang dengan menghasilkan produk yang kompetitif di pasar internasional," kata Wakil Bupati Bangka Tengah Efrianda di Koba, Babel, Sabtu.
Ia menjelaskan kegiatan Explore Babel 2025 yang digelar di Pangkalpinang menjadi salah satu bukti keseriusan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dalam memperkuat sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM.
"Pengembangan sektor ini menjadi kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah, kata dia, sejalan dengan langkah strategis Pemprov Babel dalam mengembangkan inovasi dan meningkatkan daya saing produk lokal.
"Kami mendukung penuh para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM lokal agar terus berkembang dan mampu bersaing di pasar global," kata Efrianda.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bangka Tengah Eva Vidia turut menegaskan pentingnya pendampingan berkelanjutan kepada pelaku UMKM, terutama dalam aspek desain produk, branding, hingga pemasaran digital.
"Dekranasda berkomitmen untuk terus mendampingi pelaku ekonomi kreatif agar produk-produk mereka tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki nilai estetika dan daya tarik pasar yang tinggi," ujar Eva.
Dekranasda juga mendorong peningkatan kapasitas pelaku UMKM melalui pelatihan, kurasi produk, hingga fasilitasi ke berbagai pameran dalam dan luar daerah.
Ia menekankan pentingnya peningkatan produktivitas, kualitas, dan inovasi produk agar sektor ekonomi kreatif semakin maju.
"Kemasan produk harus semakin baik, dan pelaku usaha perlu memanfaatkan teknologi digital agar jangkauan pasar lebih luas," tuturnya.
Sejumlah produk ekonomi kreatif unggulan dari Bangka Tengah yang terus dikembangkan antara lain kerupuk kemplang ikan tenggiri, batik motif lada, kopi liberika Namang, serta anyaman purun dari simpang katis.
Produk-produk ini dinilai memiliki potensi besar untuk menembus pasar nasional hingga internasional, dengan sentuhan inovasi dan pengemasan yang lebih modern.
