Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggencarkan program Gerakan Memasyarakat Makan Ikan (Gemarikan) untuk meningkatkan gizi anak usia dini dan mencegah stunting.
“Gemarikan merupakan program strategis Dinas Kelautan dan Perikanan agar anak terbiasa mengonsumsi ikan yang kaya protein dan gizi, sehingga mampu mencegah stunting,” kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman saat membagikan makanan bergizi kepada pelajar PAUD Attahira Desa Batu Beriga, Senin.
Ia mengatakan program tersebut selaras dengan program nasional pemberian makanan bergizi gratis bagi pelajar.
“Apa yang kita lakukan hari ini mendorong semua pihak, terutama guru dan orang tua, untuk memahami pentingnya menu sehat dan bergizi demi mendukung tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi menambahkan pembagian makanan olahan ikan ini merupakan bagian dari kegiatan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) yang diketuai Eva Algafry.
“Kegiatan ini juga memberi referensi ragam olahan ikan agar anak-anak semakin menyukai makan ikan, sekaligus memenuhi kebutuhan protein hewani untuk membentuk generasi emas yang sehat, kuat, dan cerdas,” katanya.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting di Bangka Tengah pada 2022 tercatat 21,2 persen dan menurun menjadi 18,2 persen pada 2023.
Namun pada 2024 angka tersebut kembali naik sekitar tiga persen menjadi 21,2 persen. Pemerintah daerah setempat menargetkan penurunan menjadi 14 persen pada 2025 melalui intervensi gizi dan edukasi masyarakat.
"Selain menyasar pelajar PAUD, kegiatan Gemarikan tahun ini juga akan diperluas ke sekolah dasar dan kelompok masyarakat umum di seluruh kecamatan, dengan dukungan distribusi olahan ikan dari pelaku usaha perikanan lokal," kata Imam.
