Sungailiat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), melibatkan peran Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) membantu pencegahan dan penanganan kasus stunting.
"Kami libatkan organisasi PKK untuk membantu pemerintah dalam pencegahan dan penanganan kasus stunting," kata Bupati Bangka Fery Insani di Sungailiat, Selasa.
Ia mengatakan gerakan PKK dianggap cukup strategis dalam pencegahan stunting karena bersinggungan langsung dengan kaum ibu-ibu di masyarakat, baik ibu hamil dan menyusui.
"Dilibatkan organisasi wanita ini dalam pencegahan stunting sebagai bentuk keseriusan Pemkab Bangka dalam melakukan intervensi kasus stunting yang menjadi perhatian serius pemerintah," ucapnya.
Fery Insani menyarankan supaya dalam teknis pencegahan stunting dapat melakukan layanan edukasi dan pemahaman kepada ibu-ibu tentang pola makanan sehat atau makanan dengan gizi berimbang dan prilaku hidup sehat, serta memberikan pemahaman dampak buruk terhadap kesehatan dari pernikahan usia dini.
"Pemenuhan gizi yang berimbang dan pemberian air susu ibu eksklusif akan menentukan tingkat pertumbuhan dan kesehatan pada anak-anak," ujarnya.
Selain melibatkan peran PKK dalam pencegahan stunting, pihaknya juga melibatkan peran swasta, organisasi masyarakat, lembaga perbankan dan pemangku kepentingan.
"Kami menyadari dalam melakukan intervensi kasus stunting tidak dapat hanya dilakukan oleh pemerintah tanpa melibatkan pihak lain," katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka, sampai akhir Agustus 2025 tercatat kasus stuting mencapai 255 kasus tersebar di sejumlah desa lokasi fokus (lokus) stunting.
