Tel Aviv (Antara Babel) - Ratusan warga Israel, sebagian besar perempuan,
menggelar aksi protes terhadap Presiden Donald Trump di luar Kedutaan
Besar Amerika Serikat (AS) di Tel Aviv pada Sabtu (21/1), meniru aksi
serupa di seluruh dunia untuk menandai hari pertamanya menjabat.
Para
demonstran melambaikan spanduk bertuliskan "Hate is not great"
(Kebencian tidak hebat" dan "Women's rights are human rights" (Hak
perempuan adalah hak asasi manusia) menurut seorang jurnalis AFP.
Demonstrasi
"mars perempuan" itu adalah satu dari lebih dari 600 aksi lainnya yang
digelar di seluruh dunia sehari setelah pelantikan Trump pada Jumat
untuk mengecam dugaan sikap seksisnya menyusul sejumlah komentar yang
dia sampaikan selama kampanye.
Ratusan ribu orang memenuhi
jalanan di Washington, sementara demonstrasi lain digelar di sejumlah
kota seperti London, Paris dan Sydney untuk menolak kepresidenan Trump.
Saat
perpisahan dengan pemerintahan sebelumnya, Trump berjanji akan mengakui
Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan besar
Amerika Serikat dari Tel Aviv ke sana.
Presiden Palestina Mahmoud
Abbas memperingatkan bahwa langkah semacam itu akan menjadi pukulan
besar bagi harapan akan perdamaian Timur Tengah, dan Perserikatan
Bangsa-Bangsa serta Uni Eropa sangat khawatir dengan usul tersebut.(mu)
Ratusan Warga Israel Protes Trump di Tel Aviv
Minggu, 22 Januari 2017 16:51 WIB