Pangkalpinang (ANTARA) - Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mengembangkan 6.152 desa dan kampung wisata, guna mewujudkan potensi desa menjadi destinasi pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
"Saat ini pengembangan 6.152 desa wisata rintisan di Indonesia sudah memiliki jejaring," kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar Hariyanto saat berbincang dengan ANTARA di Pangkalpinang, pada awal pekan ini.
Ia mengatakan sebanyak 98 desa dan kampung wisata rintisan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah memiliki jejaring, bahkan sudah berkembang dan mampu mendorong perekonomian masyarakat di daerah ini.
"Faktanya sekarang desa wisata rintisan di Kepulauan Babel ini sudah berkembang dan masyarakat sudah relatif mandiri dalam mengembangkan potensi wisata di desanya," katanya.
Ia menyatakan pengembangan desa wisata ini akan direformulasi melalui Panitia Kerja Standardisasi Desa Wisata Komisi VII DPR Republik Indonesia dan keluaran (output) dari kunjungan kerja Anggota Komisi VII DPR beberapa waktu lalu di Kepulauan Babel untuk merumuskan regulasi.
"Kehadiran Komisi VII DPR kemarin untuk merumuskan regulasi, bagaimana desa wisata ini yang sudah dirumuskan dalam undang-udang akan diterjemahkan kembali dalam peraturan perundang-undangan yang turunannya membumi sesuai harapan dan aspirasi masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan Kemenpar dalam mendukung pengembangan wisata desa ini akan melakukan intervensi penguatan bersifat fisik dan non-fisik melalui dana alokasi khusus. Intervensi bersifat fisik terkait sarana dan prasarana di desa wisata ini.
"Di destinasi wisata desa ini setidak-tidaknya harus memenuhi tiga aspek yaitu atraksi, amenitas dan aksesbilitasnya," katanya.
Ia menambahkan desa wisata di Kepulauan Babel ini dari 2018 hingga 2024 selalu mendapatkan dukungan DAK untuk pembangunan sarana dan prasarana di destinasi wisata desa ini.
"Pada tahun ini tidak ada DAK, karena adanya kebijakan efisiensi anggaran dan mudah-mudahan dengan perjuangan Komisi VII DPR ini, DAK 2026 akan ada lagi untuk mengembangkan desa wisata rintisan menjadi maju hingga mandiri," katanya.
