• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News babel
Selasa, 30 Desember 2025
Antara News babel
Antara News babel
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
      Menag: penerapan Kurikulum Berbasis Cinta landasan pendidikan Islam di masa depan

      Menag: penerapan Kurikulum Berbasis Cinta landasan pendidikan Islam di masa depan

      Selasa, 30 Desember 2025 15:29

      Demo buruh di Jakarta, polisi bagikan mineral dan roti

      Demo buruh di Jakarta, polisi bagikan mineral dan roti

      Selasa, 30 Desember 2025 14:13

      Romo Mudji Sutrisno wafat, Menag: Selamat jalan sahabat

      Romo Mudji Sutrisno wafat, Menag: Selamat jalan sahabat

      Senin, 29 Desember 2025 22:14

      Presiden Prabowo minta BMKG tambah alat modifikasi cuaca

      Presiden Prabowo minta BMKG tambah alat modifikasi cuaca

      Senin, 29 Desember 2025 19:35

      Kemensos beri Rp3 juta per keluarga untuk isi perabotan di huntara

      Kemensos beri Rp3 juta per keluarga untuk isi perabotan di huntara

      Senin, 29 Desember 2025 16:48

  • Mancanegara
      Putin ucapkan selamat tahun baru kepada Prabowo

      Putin ucapkan selamat tahun baru kepada Prabowo

      Selasa, 30 Desember 2025 18:21

      Saudi serang STC Yaman, incar pasokan senjata dari Uni Emirat Arab

      Saudi serang STC Yaman, incar pasokan senjata dari Uni Emirat Arab

      Selasa, 30 Desember 2025 14:19

      Trump berang kediaman Putin diserang

      Trump berang kediaman Putin diserang

      Selasa, 30 Desember 2025 13:46

      Gempa M6,2 guncang Peru, 25 orang terluka

      Gempa M6,2 guncang Peru, 25 orang terluka

      Senin, 29 Desember 2025 22:17

      Panda China segera pulang, tinggalkan kenangan di Jepang

      Panda China segera pulang, tinggalkan kenangan di Jepang

      Senin, 29 Desember 2025 16:31

  • Bangka Belitung
    • Pangkal Pinang
    • Bangka
    • Bangka Tengah
    • Bangka Selatan
    • Bangka Barat
    • Belitung
    • Belitung Timur
    • Lingkungan
        Polres Bangka Barat tanam 500 bibit pohon di lahan bekas tambang

        Polres Bangka Barat tanam 500 bibit pohon di lahan bekas tambang

        Selasa, 30 Desember 2025 16:35

        Polda Babel tanam 5.000 bibit di lahan bekas tambang seluas lima hektare

        Polda Babel tanam 5.000 bibit di lahan bekas tambang seluas lima hektare

        Selasa, 30 Desember 2025 11:19

        UBB dorong peran masyarakat lindungi Arwana Kelesak di Bangka Barat

        UBB dorong peran masyarakat lindungi Arwana Kelesak di Bangka Barat

        Jumat, 19 Desember 2025 18:34

        PT Timah terapkan pemulihan lingkungan berkelanjutan lingkar tambang

        PT Timah terapkan pemulihan lingkungan berkelanjutan lingkar tambang

        Rabu, 17 Desember 2025 14:53

        PT Timah tanam 5.000 mangrove di Pantai Kobel mitigasi bencana

        PT Timah tanam 5.000 mangrove di Pantai Kobel mitigasi bencana

        Jumat, 12 Desember 2025 20:31

    • Olahraga
        Permintaan tiket Piala Dunia 2026 pecahkan rekor

        Permintaan tiket Piala Dunia 2026 pecahkan rekor

        Selasa, 30 Desember 2025 8:59

        Hasil Piala Afrika 2025: Maroko dan Afrika Selatan lolos ke 16 besar

        Hasil Piala Afrika 2025: Maroko dan Afrika Selatan lolos ke 16 besar

        Selasa, 30 Desember 2025 8:57

        AS Roma rontokkan Genoa 3-1

        AS Roma rontokkan Genoa 3-1

        Selasa, 30 Desember 2025 8:54

        Indonesia juara turnamen Futsal ASEAN U-16 setelah kalahkan Thailand 4-3

        Indonesia juara turnamen Futsal ASEAN U-16 setelah kalahkan Thailand 4-3

        Senin, 29 Desember 2025 19:39

        Tandem Jay Idzes senang selamatkan Sassuolo dari kekalahan

        Tandem Jay Idzes senang selamatkan Sassuolo dari kekalahan

        Senin, 29 Desember 2025 17:03

    • Gaya Hidup
        Berdendang dan bergoyang lewat alunan musik dari Timur

        Berdendang dan bergoyang lewat alunan musik dari Timur

        Selasa, 30 Desember 2025 16:41

        Spesifikasi Oppo Find N6 terungkap jelang peluncurannya pada Januari

        Spesifikasi Oppo Find N6 terungkap jelang peluncurannya pada Januari

        Selasa, 30 Desember 2025 14:48

        Harry Styles unggah video rekaman balada piano, akhiri hiatus?

        Harry Styles unggah video rekaman balada piano, akhiri hiatus?

        Senin, 29 Desember 2025 16:45

        Cara tepat mengobati asam urat menurut ahli

        Cara tepat mengobati asam urat menurut ahli

        Senin, 29 Desember 2025 13:06

        Berikut hal-hal yang harus dihindari pengemudi saat di jalan tol

        Berikut hal-hal yang harus dihindari pengemudi saat di jalan tol

        Senin, 29 Desember 2025 11:43

    • Opini
        Tahun 2026, dunia tidak menuju keteraturan baru

        Tahun 2026, dunia tidak menuju keteraturan baru

        Selasa, 30 Desember 2025 9:20

        Sepak terjang TNI selama 2025

        Sepak terjang TNI selama 2025

        Selasa, 30 Desember 2025 9:14

        Tambang, kuasa tafsir dan ketegangan elite NU

        Tambang, kuasa tafsir dan ketegangan elite NU

        Rabu, 24 Desember 2025 10:38

        Mengelola manusia dengan rasa

        Mengelola manusia dengan rasa

        Rabu, 24 Desember 2025 9:20

        Menjaga upah, menjaga martabat

        Menjaga upah, menjaga martabat

        Rabu, 24 Desember 2025 9:00

    • English News
        Erick Thohir Indonesia men's badminton gold at Sea Games

        Erick Thohir Indonesia men's badminton gold at Sea Games

        Kamis, 11 Desember 2025 10:42

        State must not lose against illegal tin mining: Defense Minister

        State must not lose against illegal tin mining: Defense Minister

        Rabu, 19 November 2025 21:31

        KPK backs Prabowo's move to use seized assets for school smartboards

        KPK backs Prabowo's move to use seized assets for school smartboards

        Rabu, 19 November 2025 9:56

        Prabowo confers National Hero titles on Soeharto, nine figures

        Prabowo confers National Hero titles on Soeharto, nine figures

        Senin, 10 November 2025 14:27

        Prabowo and Indonesia's active role for lasting peace in Gaza

        Prabowo and Indonesia's active role for lasting peace in Gaza

        Jumat, 17 Oktober 2025 14:24

    • Pariwisata dan Multikultur
      • Pangkalpinang
      • Bangka
      • Bangka Tengah
      • Bangka Barat
      • Bangka Selatan
      • Belitung
      • Belitung Timur
      • Foto
        • Peninjauan pelayanan dan pengamanan di Pelabuhan Tanjungkalian

          Peninjauan pelayanan dan pengamanan di Pelabuhan Tanjungkalian

          Jumat, 26 Desember 2025 22:56

          Evakuasi remaja tenggelam di Muara Sungai Kurau

          Evakuasi remaja tenggelam di Muara Sungai Kurau

          Rabu, 24 Desember 2025 11:33

          Latihan penanganan kecelakaan pesawat di Pangkalpinang

          Latihan penanganan kecelakaan pesawat di Pangkalpinang

          Selasa, 9 Desember 2025 18:25

          Tumpukan batang kayu dan lumpur hambat akses ke Desa Tanjung Karang, Aceh Tamiang

          Tumpukan batang kayu dan lumpur hambat akses ke Desa Tanjung Karang, Aceh Tamiang

          Sabtu, 6 Desember 2025 11:16

          Kekompakan Gubernur dan Wagub Babel Senam Bedincak

          Kekompakan Gubernur dan Wagub Babel Senam Bedincak

          Jumat, 21 November 2025 17:03

      • Video
        • BPBD Pangkalpinang siaga hadapi potensi bencana akibat hujan lebat

          BPBD Pangkalpinang siaga hadapi potensi bencana akibat hujan lebat

          Senin, 29 Desember 2025 19:12

          UMKM Bangka Belitung terima bantuan alat produksi senilai Rp561 juta

          UMKM Bangka Belitung terima bantuan alat produksi senilai Rp561 juta

          Rabu, 24 Desember 2025 15:24

          Bandara Depati Amir layani ribuan penumpang pada puncak mudik nataru

          Bandara Depati Amir layani ribuan penumpang pada puncak mudik nataru

          Selasa, 23 Desember 2025 20:46

          Donor darah dan pembagian sembako meriahkan HKSN di Pangkalpinang

          Donor darah dan pembagian sembako meriahkan HKSN di Pangkalpinang

          Selasa, 23 Desember 2025 8:21

          Cek Kesehatan Gratis warnai peringatan hari ibu di Babel

          Cek Kesehatan Gratis warnai peringatan hari ibu di Babel

          Jumat, 19 Desember 2025 18:19

      Julian Sihombing, "ars longa vita blues"

      Rabu, 17 Oktober 2012 8:25 WIB

      Julian Sihombing,
      Kalo toh gua gak sempet ngeliat workshop mereka bertiga pada tanggal 10 Oktober, gua akan liat pamerannya pada tanggal 18 aje. Karena di atas tanggal itu, gua udah boleh keluar dari isolasi ini dan pindah ke apartemen.

      Jakarta (ANTARA News) - Menjelang acara pembukaan "The 3rd Singapore International Photography Festival" (SIPF) saya dan tiga rekan fotografer, Goenawan Widjaja, Rahmad Gunawan, Kiky Makkiah, dari Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) menyempatkan waktu terlebih dahulu untuk menjenguk Julian Sihombing.

      Dia adalah sahabat lama, pewarta foto senior harian Kompas yang tengah di rawat di National University Hospital (NUH) melawan kanker getah bening stadium lanjut yang dideritanya sejak setahun belakangan ini.

      Jumat 5 Oktober yang terik. Kami berempat, tiba di NUH, yang terletak di Kent Bridge, Wing lantai 8, ward 8A. Ini bukan kamar Julian yang biasanya, meskipun juga terletak di lantai delapan.

      Pada lantai ini, sejak medio September 2011, Julian keluar masuk ruang perawatan khusus di rumah sakit tersebut sejak pihak medis memvonis bahwa Julian mengidap kanker.

      Ruang yang kali ini ditempatinya adalah kamar isolasi. Ini adalah salah satu dari dua kamar isolasi di sayap yang khusus menangani pasien penderita kanker stadium darurat.

      Senyum khas Julian mengembang saat kami memasuki ruangan secara bergiliran. Mengenakan pakaian khusus, Julian menyapa dengan umpatan jorok khasnya, meskipun tak senyaring biasanya.

      Adik bungsunya, Stefan, yang juga fotografer, hanya tersenyum geli di sofa tamu yang terletak di sebelah kiri ranjang Julian.

      Pekan itu, Stefan yang akrab disapa dengan Ucok bertugas menemani Julian bergantian dengan Suri Dewanti Sihombing, istri Julian yang akan bergabung kembali pada Selasa berikutnya.

      Hari itu, pas saat kedatangan kami, kata Ucok, Julian baru merampungkan serial kemoterapi dosis tinggi untuk perawatan lanjutan atas perkembangan sel-sel kanker yang menjalar dengan cepat dalam tubuh Julian.

      Dia mendapat perawatan khusus baru berupa metoda terapi sel punca (stem-cell) yang para perintisnya baru-baru ini memperoleh penghargaan Nobel untuk penemuannya.

      Menurut diagnosa medis yang dikutip Ucok, terapi ini adalah benteng pertahanan terakhir Julian. Artinya jika dia mampu menerobos masa kritis dua pekan setelah kemoterapi berakhir, maka untuk sementara sel-sel kanker yang menggerogoti tubuhnya dapat ditangkal, tapi mustahil untuk menyembuhkannya secara total.

      Ada yang berbeda dalam kondisi Julian yang saya lihat kali ini. Di balik senyumnya, saya melihat ada seringai pada mimik Julian yang menandakan penderitaan yang sangat.

      Sinar matanya redup, meskipun agak bercahaya ketika saya menyerahkan buku yang baru diluncurkan di GFJA, "Orangutan: Rhymes & Blues", karya pewarta foto muda ANTARA, Regina Safri, yang khusus saya bawakan untuk dia.

      Dia membuka satu per satu halaman buku dan tersenyum kecil tiap melihat foto bayi orangutan yang lucu.

      "Wah ada nama gue dan tandatangan fotografernya pula," komentar dia. Pikiran Julian mungkin menerawang kembali ke saat-saat menyenangkan setiap kali dia menghadiri acara pameran atau peluncuran buku fotografi jurnalistik di GFJA.

      Julian adalah salah satu pewarta foto senior yang setia menyambangi acara-acara di galeri foto yang terletak di tepi sungai Ciliwung dan berbaur dengan fotografer-fotografer muda yang senantiasa berkumpul di sekitarnya untuk menodong sejumlah pertanyaan-pertanyaan seputar fotografi dan pengalamannya sebagai pewarta terkemuka negeri ini.

      Bahkan pada masa awal perawatan kankernya, Julian menyempatkan diri hadir dan menjadi menjadi pembicara bersama pewarta foto lepas, Kemal Jufri dan Kepala Antara Foto Hermanus Prihatna sehubungan dengan pameran Kilas Balik Pewarta Foto Antara, pada Februari 2012.

      Wajahnya sumringah, setiap bertemu dan bercengkerama dengan sahabat-sahabat fotografer segala usia. Di suatu siang bolong pada pemakaman pewarta foto kawakan Ed Zoelverdi di Rawamangun, Julian juga terlihat hadir di antara hadirin.

      Menabur bunga di pusara sang Mat Kodak dan berfoto grup dengan sejumlah fotografer pers yang hadir. "Gile, kita komplit gini kalo ada temen yang lewat ya," canda Julian yang tampak letih, tapi dengan senyum yang lepas.

      Kehadiran terakhir Julian dalam suatu gathering fotografi jurnalistik adalah saat opening pameran foto Kemal Jufri di Salihara, pada 11 Mei 2012.

      Kembali ke NUH. Di tempat tidur yang sandarannya ditegakkan, Julian memainkan iPad nya. Dia sangat berhasrat untuk menghirup udara segar di luar kamar isolasi dan mampir ke acara workshop SIPF, khususnya yang menghadirkan trio fotografer terkenal dari Magnum, antara lain Stuart Franklin dengan eksibisinya bertajuk "Footprint: Our Lanscape in Flux, Mark Power: The Sound of Two Songs", serta Jacob Aue Sobol: I, Tokyo. Diskusi dan pameran mereka bakal di adakan di "ArtScience Museum di Marina Bay Sands".

      "Kalo toh gua gak sempet ngeliat workshop mereka bertiga pada tanggal 10 Oktober, gua akan liat pamerannya pada tanggal 18 aje. Karena di atas tanggal itu, gua udah boleh keluar dari isolasi ini dan pindah ke apartemen," ucap Julian mengemukakan rencananya.

      "Apalagi tanggal segitu kan temen-temen bangsa Maman dan Jay (Subyakto) bakal ke sini," tambahnya lagi. Namun, manusia yang fana hanya dapat merencanakan, Sang Khalik menentukan berbeda, karena pada Minggu dinihari, 14 Oktober 2012, tepat pada pukul 02.19 waktu NUH, jantung Julian tak lagi berdetak. Nafasnya berhenti.

      Julian akhirnya ke luar juga dari ruang isolasi, tapi untuk digegas ke ruang ICU karena beberapa jam sebelumnya, menurut Yanti Korompis, salah satu sahabat keluarga Julian, pewarta foto tangguh itu kesulitan bernafas.

      Ketika sepasang buah hati Julian, Rian Namora dan Luna Nauli terbang bergabung dengan ibunya Suri Alwi Sihombing di NUH, Julian tak lagi sadarkan diri. Dia hanya meracau, hingga maut menjemputnya.

      Jay Subyakto akhirnya berkunjung ke NUH lebih awal, bukan untuk menyimak pameran foto gang Magnum tentu, tapi untuk menjemput jenasah sahabat lamanya. Pagi-pagi benar Jay telah terbang bersama sahabat-sahabat Julian di Kompas, termasuk Rene Pattiradjawane dan Myrna Ratna.

      Setibanya di Singapura, Jay langsung ke kawasan industri, Toa Payoh, dimana jenasah karibnya telah dibawa ke sana untuk didandani. Jay memilih peti jenasah terbaik terbuat dari kayu oak. Peti tempat pembaringan Julian dibaringkan untuk terakhir kalinya itu berwarna coklat tua.

      Mereka memantaskan jas berwarna hijau tua milik almarhum, yang dibawa Jay dan Maman untuk dikenakan kepada yang empunya.

      Pada kaki Julian dipasangkan sepatu hitam bertali merah, yang disesuaikan dengan selera Julian yang kadang-kadang nyeleneh.

      "Ini kita pilihin yang Julian banget deh", kata Jay melalui percakapan telepon genggam. Malam ini, pukul 18.30-an WIB jenasah Julian akan diterbangkan dengan Garuda ke Cengkareng, dan langsung di bawa ke rumah duka di jalan Perkici 2 Blok EA 3 Nomor 50, Bintaro Jaya Sektor 5. Pemakaman dijadwalkan pada hari Senin, di TPU Tanah Kusir.

      Hari kelabu juga menjelang, saat suasana yang menggetarkan mengisi relung-relung cakrawala kawasan kampus Trisakti. Julian Sihombing hadir diantara yel-yel garang serdadu anti-huru-hara yang suaranya terdengar menakutkan.

      Mereka saling berhadapan dengan para mahasiswa berjaket biru yang bersiap beranjak kembali ke kampus karena gerimis mulai datang. Sejak siang mereka menggelar unjuk rasa menentang pemerintahan Suharto.

      Sore itu, tanggal 12, di bulan Mei 14 tahun lalu, beberapa menit lagi, sejarah politik Indonesia akan ditorehkan oleh renteten peluru, kesumat kebencian, darah empat martir reformasi dari Grogol, serta catatan visual Julian dan para pewarta foto yang hadir manjadi mata bagi dunia. Momentum sekeping petang, yang akhirnya menumbangkan tirani kekuasaan Suharto sepekan kemudian.

      Julian hadir di titik api peristiwa untuk mewartakan opini visualnya bagi siapapun di muka bumi. Setelah foto seorang mahasiswi terkapar tak berdaya, yang terlilit spanduk perlawanan yang dipotretnya termuat di KOMPAS esok paginya, maka jurnalistik tampak memperlihatkan kekuatan subyektifnya untuk berdiri pada nurani mereka-mereka yang ditindas.

      Foto Julian tersebut mengumandangkan secara eksplisit betapa penindasan takkan mampu membungkam suara demokrasi. Foto tersebut kemudian menjadi ikon spiritual yang menyertai siapapun anggota masyarakat melawan emporium otoriter Orde Baru.

      Julian adalah pewarta foto KOMPAS paling berpengaruh dalam belantara fotografi jurnalistik Indonesia, setelah angkatan mendiang Kartono Ryadi. Secara profesi, dia layak disebut sebagai pewarta foto terbaik di Indonesia pada zamannya.

      Julian merupakan fotografer yang sadar untuk mengembangkan diri secara maksimal meskipun generasi sejamannya umumnya hidup dan berkembang secara otodidak. Julian memiliki prasyarat utama sebagai seorang pewarta foto yang tangguh. Kepercayaan diri yang tinggi dan independen adalah cirinya.

      Mata Julian terlatih karena lingkungan keluarganya memang melek visual. Abidan Sihombing, ayah Julian adalah seorang pengusaha yang gemar fotografi. Julian kecil sudah terbiasa melihat karya foto landscape dan dokumentasi keluarga yang diabadikan ayah dan dipajangnya di ruang tamu di rumah mereka di bilangan Tanah Abang. Ibunya, Kasania boru Tobing, adalah juga moviegoers.

      Tak heran, kedua orang tua Julian sering memboyongnya menonton gambar hidup di bioskop. Dia masih ingat "The Thief from Baghdad" (Ludwig Berger, 1940, meraih 3 Oscar) adalah film pertama yang ditontonnya.

      "One Flew Over the Cuckoo's Nest" film terbaik Oscar 1975 (termasuk Oscar pertama bagi Jack Nicholson dan sutradara Milos Forman) adalah satu film yang paling membekas dalam ingatan Julian. Adaptasi yang keren dari Milos, juga penggarapan keseharian yang teliti dan realistik dari setiap karakter tokoh penghuni rumah sakit jiwa menambah kecintaan Julian pada kekuatan dari kehidupan nyata, seperti yang tersirat dari "One Flew Over the Cuckoo's Nest" karya terbaik Milos sebelum menggarap masterpiece lainnya, "Amadeus" (1984).

      Julian dilahirkan di Jakarta, 15 Januari 1959. Anak keenam dari tujuh bersaudara. Kakak sulungnya, Bertram dan kakak ketiganya, Nahot, adalah pencinta fotografi. Bahkan kelak, Ucok, si bontot dari keluarga Sihombing itu, juga berkiprah sebagai pewarta foto olahraga profesional.

      Di SMA 6, Julian sudah dikenal sebagai pelajar yang gemar memotret. Dia makin penasaran dengan fotografi dan menemukan oase bacaan fotografi di rumah sahabatnya di kawasan Menteng yang berlangganan sejumlah majalah fotografi yang memiliki banyak koleksi buku fotografi yang ketika itu termasuk barang langka.

      Ketika kuliah di FISIP UI Rawamangun, pada 1980, Julian untuk pertama kalinya memiliki kamera SLR Canon AE1. Di kampus dia bersahabat dengan beberapa mahasiswa yang juga gemar fotografi. Mereka kerap mendiskusikan fotografi dan membentuk suatu klub fotografi tanpa nama. Kelompok itu bahkan sempat menggelar pameran foto yang agak serius di kampus dengan kurator Miriam Budiardjo dan Yuwono Sudarsono.

      Momentum itu membuat Julian semakin pede untuk serius menekuni fotografi. Dia mencoba peruntungan dengan melamar menjadi fotografer di suatu majalah berita bergambar grup Gramedia yang mengadaptasi gaya Paris Match.

      Melihat portfolionya, pemred majalah Jakarta Jakarta, Noorca Massardi, segera merekrutnya, bergabung dengan fotografer lainnya, Desiree Harahap. Julian akhirnya memilih menjadi kuli citra. Dan mengabaikan semester akhir kuliahnya.

      Di majalah Jakarta Jakarta, Julian banyak membuat potraiture figur publik, kendati sesungguhnya hasratnya adalah membuat foto-foto aksi panggung olahraga. Julian adalah atlet basket andalan sekolah sejak duduk di bangku SMP.

      Dia juga gemar bertualang di alam bebas dengan rekan-rekannya. Dari sana mungkin prinsip persaudaraan dan solidaritas persahabatan tertanam dalam kesehariaannya hingga akhir hayat di kandung badan. Dari penghasilannya, Julian kemudian membeli buku-buku fotografi karya fotografer olahraga idolanya, sebut saja Walter Ioos Jr, John Iacono dan Neil Leiffer.

      Namun, fotografer yang paling berpengaruh dalam hidupnya adalah Eugene Smith, salah seorang perintis esai foto yang sangat berpengaruh dalam blantika foto jurnalistik modern dunia. Karya-karya kemanusiaan Eugene yang penuh makna, berkedalaman dibalut dengan simbol dan estetika yang menyentuh, disimaknya dengan saksama.

      Betapa dia kagum melihat karya-karya klasik Eugene semacam "Spanish Village", "County Doctor" dan tentu esai yang sangat kontroversial, pencemaran merkuri di Minamata, Jepang. Nama fotografer lain yang juga berpengaruh dalam hidupnya adalah Ernst Haas, Robert Doisneau, Robert Frank dan Alex Webb.

      Merasa ingin memperoleh tantangan yang lebih luas, Julian kemudian pindah ke harian KOMPAS setelah dipinjamkan dari Jakarta Jakarta khusus untuk membantu liputan SEA Games Jakarta 1987.

      Di harian paling berpengaruh di Indonesia itu, Julian menemukan dirinya. Selain karena dinamistis yang menjadi ciri periodikal harian, Julian dipersilahkan seniornya, Kartono Ryadi, untuk mengeksplorasi seluasnya dunia olahraga dan tentu foto-foto jurnalistik yang menjadi keseharian KOMPAS.

      Gaya pemotretannya adalah refleksi yang didapatnya dari sejumlah referensi yang dibacanya secara teliti. Julian termasuk salah satu pewarta foto yang menawarkan kepada publik pembaca, suatu karya jurnalistik yang disajikan dengan sejumlah sentuhan, khususnya segi artistik yang membalut foto-foto beritanya lebih enak dilihat dan hidup.

      Waktu berputar, zaman berubah, regenerasi juga berlangsung di harian itu. Pewarta foto muda yang lebih enerjik hadir meneruskan tongkat estafet sebagai kuli citra. Julian praktis jarang turun ke lapangan, dia menjadi editor foto senior dan mendapat tugas untuk membina lintas generasi dari pewarta-pewarta foto baru tadi.

      Dia juga menangani proyek-proyek khusus KOMPAS termasuk seperti menjadi pengarah fotografi pada penerbitan buku fotografi jurnalistik "Mata Hati", sebuah buku antologi fotogarfi jurnalistik yang penting.

      Sampai kemudian dia meluncurkan buku foto perdananya, "Split Second, Split Moment" (Gramedia, 224 halaman, 2010) yang bermaterikan karya-karyanya selama menjadi kuli-citra Kompas, termasuk karya ikoniknya perihal Reformasi di jalan Kyai Tapa tadi.

      Buku terakhir Julian adalah "Indonesia: A Surprise" di mana dia tampil dengan foto-foto dari Bromo, dan imaji dari liputannya di tanah Batak. Dalam buku yang membawa misi keberagaman, dan diberi pengantar dan puisi oleh Goenawan Mohamad itu, karya Julian bersanding dengan Jay Subyakto, Jez O'Hare, Yori Antar, Riza Marlon, John Suryaatmadja, Hermanus Prihatna, Kemal Jufri, Ardiles Rante, dan Oscar Motuloh.

      Ketika buku diluncurkan pada 21 Oktober 2011, di Galeri Salihara, Julian tak dapat hadir, tapi menjelang pameran berakhir, Julian sempat tertegun haru, mengamati foto di Bromo yang diabadikannya dipajang melekat dengan puisi GM tentang bayang-bayang.

      "Para pewarta foto freelance masa kini, katakan, Kemal Jufri, Ardiles Rante, Wedha, atau Edi Purnomo, adalah sejumlah figur yang mewakili mata kita sekarang. Dibanding mereka mereka, saya merasa nggak ada apa-apanya. Mereka benar-benar datang membawa prinsip dan karakter fotografi mereka sendiri ke dalam fotografi jurnalistik kita yang terus mendewasakan dirinya. Namun, saya bisa tersenyum menyaksikan eksistensi mereka yang meneruskan representasi suara generasi zamannya, di mana saya tak lagi berdaya merekamnya dengan canggih dan bernas," kata Julian pada suatu tengah malam di GFJA.

      Malam yang letih. Aroma fajar menyembunyikan purnama di balik awan, kelompok blues dari Bandung, Harry Pochang Blues Libre, bersiap menutup live-nya dipanggung kecil di area gedung Antara Pasar Baru yang bersejarah itu. Semua hadirin, kebanyakan fotografer, termasuk Julian tentunya, bersama-sama melantunkan dengan khusuk In My Life balada psychedelic abadi dari the Beatles:

      There are places I`ll remember

      All my life, though some have changed

      Some forever, not for better

      Some have gone and some remain

      All these places have their moments

      With lovers and friends I still can recall

      Some are dead and some are living

      In my life, I`ve loved them all.

      (T.OM)

      Pewarta: Oscar Motuloh
      Editor : Ida
      COPYRIGHT © ANTARA 2025

      Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

      • Whatsapp
      • facebook
      • twitter
      • email
      • pinterest

      Berita Terkait

      Peluncuran Buku Lombok Palu Donggala Revival

      Peluncuran Buku Lombok Palu Donggala Revival

      3 November 2018 12:37

      111 foto ditampilkan dalam kilas balik 2017

      111 foto ditampilkan dalam kilas balik 2017

      23 Februari 2018 15:25

      Oscar Motuloh: Sejak awal ANTARA akrab dengan media online

      Oscar Motuloh: Sejak awal ANTARA akrab dengan media online

      14 Januari 2018 18:39

      Merawat bumi, tanah, dan air ala Kung Fu Panda

      Merawat bumi, tanah, dan air ala Kung Fu Panda

      6 Mei 2024 08:54

      9 fakta unik sang ilmuwan jenius Nikola Tesla

      9 fakta unik sang ilmuwan jenius Nikola Tesla

      7 Januari 2024 16:43

      Mengidentifikasi aneka penyakit baru di 2023

      Mengidentifikasi aneka penyakit baru di 2023

      16 Desember 2023 23:37

      Mengenal Jenderal Agus Subiyanto, Kasad pengganti Dudung

      Mengenal Jenderal Agus Subiyanto, Kasad pengganti Dudung

      25 Oktober 2023 10:37

      Mencari solusi dampak transformasi digital bagi UMKM

      Mencari solusi dampak transformasi digital bagi UMKM

      20 September 2023 09:09

      Terpopuler

      Jadwal Super League: Persib vs PSM, Persija vs Bhayangkara FC

      Jadwal Super League: Persib vs PSM, Persija vs Bhayangkara FC

      Harga emas Antam hari ini naik

      Harga emas Antam hari ini naik

      Hasil pertandingan terkini: Tekuk Brighton 2-1, Arsenal kembali pimpin klasemen Liga Inggris

      Hasil pertandingan terkini: Tekuk Brighton 2-1, Arsenal kembali pimpin klasemen Liga Inggris

      Daftar harga emas hari ini di Pegadaian: UBS-Galeri24 kompak naik lagi

      Daftar harga emas hari ini di Pegadaian: UBS-Galeri24 kompak naik lagi

      Hasil dan klasemen Liga Italia: Inter songsong 2026 dengan puncaki klasemen

      Hasil dan klasemen Liga Italia: Inter songsong 2026 dengan puncaki klasemen

      Top News

      • Kejati Babel paparkan capaian kinerja sepanjang 2025

        Kejati Babel paparkan capaian kinerja sepanjang 2025

        9 menit lalu

      • Putin ucapkan selamat tahun baru kepada Prabowo

        Putin ucapkan selamat tahun baru kepada Prabowo

        1 jam lalu

      • Aktivasi Coretax masih bisa dilakukan hingga pelaporan SPT

        Aktivasi Coretax masih bisa dilakukan hingga pelaporan SPT

        1 jam lalu

      • Berdendang dan bergoyang lewat alunan musik dari Timur

        Berdendang dan bergoyang lewat alunan musik dari Timur

        2 jam lalu

      • BUMDes di Belitung Timur produksi rak telur untuk peternak ayam

        BUMDes di Belitung Timur produksi rak telur untuk peternak ayam

        4 jam lalu

      Antara News babel
      babel.antaranews.com
      Copyright © 2025
      • Top News
      • Terkini
      • RSS
      • Twitter
      • Facebook
      • Mancanegara
      • Bangka Belitung
      • Lipsus
      • Lingkungan
      • Olahraga
      • Gaya Hidup
      • Opini
      • English-news
      • Pariwisata Babel
      • Ketentuan Penggunaan
      • Tentang Kami
      • Pedoman
      • Kebijakan Privasi
      • BrandA
      • ANTARA Foto
      • Korporat
      • PPID
      • www.antaranews.com
      • Antara Foto
      • IMQ
      • Asianet
      • OANA