Mantan repoter ANTARA rilis buku "Linimasa Pewarta Foto Kantor Berita"

Jakarta (ANTARA) - Mantan reporter foto Kantor Berita ANTARA Audy Mirza Alwi merilis buku terbarunya bertajuk "Linimasa Pewarta Foto Kantor Berita".

"Buku saya mengisahkan tentang sejarah ANTARA Foto. Dari mulai bernama Redaksi Foto, kemudian berganti nama menjadi Biro Foto, setelah itu berganti nama lagi menjadi unit usaha foto," kata Audy saat diskusi daring, Rabu.

"Dalam buku yang diluncurkan ini juga dikisahkan pengalaman penulis saat bersinergi dengan sejumlah narasumber," tambahnya.

Peluncuran buku tersebut juga dibarengi dengan acara diskusi yang bertajuk "Sinergi Pewarta Foto Dengan Narasumber". Acara tersebut turut dihadiri oleh Kokok Dirgantoro selaku Founder & CEO Opal Communication, Oscar Motuloh selaku Kurator Foto, Aldin Hasyim selaku GM External Corcom Telkomsel dan Adita Irawati selaku Staf Khusus Menteri Perhubungan.

"Ini satu momentum yang sangat baik. Dan tentu apa yang ada di dalam buku bisa menginspirasi para fotografer, khususnya mungkin yang masih junior. Tentu akan bisa melihat bagaimana perjalanan fotografi. Itu sesuatu yang sebenarnya tidak mudah," ujar Adita dalam acara diskusi tersebut.

"Saya rasa buku ini akan bisa menjadi rujukan dari berbagai pihak, tidak hanya bagi para fotografer jurnalistik, tapi juga para pelaku kehumasan. Karena di situ ada sejarah hubungan antara fotografer dan narasumber. Bagaimana berinteraksi dan bagaimana memelihara hubungan itu," sambungnya.

Selain "Linimasa Pewarta Foto Kantor Berita", Audy juga sebelumnya telah meluncurkan buku "Foto Jurnalis: Metode Memotret dan Mengirim ke Media Massa". Audy Mirza Alwi merupakan pewarta foto angkatan pertama LKBN ANTARA yang dididik melalui pendidikan khusus fotografi (Kursus Dasar Fotografi/Susdafo).

Selama 30 tahun menjadi pewarta foto Perum LKBN ANTARA, Audy (59), sudah melakukan tugas jurnalistik di dalam maupun luar negeri. Dia juga pernah ditugaskan sebagai pewarta foto istana sejak zaman Presiden Soeharto hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.