Koba (Antara Babel) - Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, saat ini masih kekurangan sebanyak 29 guru agama Islam yang mengajar di Sekolah Dasar (SD).
"Total guru agama Islam saat ini 90 orang baik berstatus pegawai negeri sipil maupun guru honor, kalau melihat dari kebutuhan maka masih terdapat kekurangan 20 guru," kata Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah, Zainal di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, sebanyak 90 guru agama Islam tersebut dengan rincian sebanyak 70 guru berstatus pegawai negeri sipil dan 20 orang guru honor yang ditanggung APBD.
"Ini kami menghitung jumlah guru khusus mengajar pendidikan agama Islam, belum kami masukkan guru pendidikan agama lainnya karena sebagian sekolah yang siswanya bukan Muslim," ujarnya.
Khusus untuk siswa yang bukan beragama Islam, kata dia, tenaga pendidiknya langsung didistribusikan dari yayasan agama mereka karena belum bisa diakomodir.
"Melihat dari jumlah guru tersebut maka belum sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM) sebagaimana diamanatkan undang-undang," ujarnya.
Ia mengatakan, melihat dari kondisi jumlah guru tersebut maka sesuai rasionya harus ada penerima PNS untuk formasi guru dalam rangka memenuhi SPM tersebut.
"Kami berharap, kalau terjadi moratorium penerimaan CPNS bisa dikecualikan untuk tenaga guru, karena daerah ini masih banyak kekurangan guru," ujarnya.
Berita Terkait
PT Timah - Sekawan latih guru se-Bangka Selatan ciptakan karya ilmiah
14 Desember 2024 09:37
Timah mengajar tingkatkan kompetensi guru Bangka Selatan
12 Desember 2024 17:37
Guru Besar Unhan: Antara Heritage Center perlu diketahui masyarakat
6 Desember 2024 15:31
Kemenag anggarkan Rp897 miliar untuk insentif guru non PNS
3 Desember 2024 14:50
Bupati Bangka Tengah: Guru berperan besar bentuk karakter anak
29 November 2024 17:31
Menkeu jamin APBN digunakan untuk peningkatan kesejahteraan guru
29 November 2024 10:18
Presiden Prabowo: Setiap rupiah milik rakyat harus dinikmati oleh rakyat
28 November 2024 21:01
Prabowo umumkan dana kesejahteraan guru 2025 naik jadi Rp81,6 triliun
28 November 2024 20:58