Belitung (ANTARA) - Guru Besar Sejarah di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Bambang Purwanto menilai sosok tokoh pejuang asal Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Letkol Pas (Purn) H. AS Hanandjoeddin adalah orang biasa yang layak menjadi pahlawan nasional.
"Harusnya dalam kondisi kekinian dimana kesetaraan semakin dihargai maka saya kira saatnya negara memberi ruang kepada orang-orang yang dianggap biasa untuk menjadi pahlawan nasional," katanya dalam kegiatan seminar Kepahlawanan H. AS Hanandjoeddin di Universitas Bangka Belitung, Selasa (16/12) kemarin.
Ia mengatakan, selama ini orang selalu berpikir bahwa yang menjadi pahlawan adalah orang-orang besar, meskipun seorang H. AS Hanandjoeddin hanya berpangkat letnan kolonel.
"Namun apa yang sudah dilakukan oleh H. AS Hanandjoeddin sangat luar biasa, kalau dibaca sejarahnya mulai dari masa mempertahankan kemerdekaan, mengisi kemerdekaan sampai beliau menjadi Bupati Belitung pemikirannya melewati batas zamannya dan tindakannya pun sama," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut dia, seyogyanya H. AS Hanandjoeddin bukan hanya menjadi pahlawan untuk masyarakat Belitung atau Bangka Belitung tetapi menjadi pahlawan untuk bangsa Indonesia.
"Jadi kepada Kemensos kami sangat berharap sekali bahwa tahun ini tentunya ada satu orang biasa yang menjadi pahlawan nasional," katanya.
Baca juga: APDESI Belitung dukung pengusulan kembali Hanandjoeddin sebagai pahlawan nasional
Baca juga: Anggota DPR RI Bambang Pati Jaya dukung pengusulan Hanandjoeddin sebagai pahlawan nasional
Prof Bambang berpendapat, H. AS Hanandjoeddin adalah orang biasa yang bergerak ke atas dan merintis keterbatasan dalam mempertahankan kemerdekaan.
"Salah satunya dilakukan untuk Angkatan Udara Republik Indonesia, ini adalah bagian sejarah penting, beliau memperbaiki pesawat rampasan Jepang, membangun lapangan udara, beliau merintis semua itu," ujarnya.
Di sisi lain, Hanandjoeddin juga menjadi sosok inspiratif bagi masa kini dan masa depan.
"Apa yang ditinggalkan Hanandjoeddin adalah inspirasi yang luar biasa, Hanandjoeddin adalah model," katanya.
Kemudian juga, lanjut Prof Bambang Purwanto, ada satu pesan ilahiah bahwasannya Hanandjoeddin adalah satu dari sedikit orang biasa yang berkesempatan bertemu dengan Presiden Soekarno di posisi penting pada saat itu sejajar dengan tokoh-tokoh penting lainnya seperti Abdulrachman Saleh, Soerjadi Soerjadarma tokoh paling utama Angkatan Udara yang mengajak Hanandjoeddin pergi menemui Soekarno.
"Beliau (Hanandjoeddin) tidak sendiri namun beliau yang terpilih, dan itu kalau kita lihat dari konsepsi keagamaan, Allah SWT sudah membimbing hanya sekarang negara dan pemerintah ini mau tidak menghargai," ujarnya.
