Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama PT Timah Tbk siap memfasilitasi masyarakat penambang bijih timah untuk membentuk koperasi, sebagai wadah masyarakat untuk bisa bermitra dengan perusahaan itu.
"PT Timah Tbk sudah mendorong hal ini, mudah-mudahan bisa terealisasi koperasi penambang timah ini," kata Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Babel, Muslim El Hakim di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Dinas Koperasi dan UKM Kepulauan Babel mendorong Koperasi Merah Putih yang sudah terbentuk di desa-desa, terutama di desa yang ada IUP PT Timah Tbk untuk menjadi koperasi yang bisa bermitra dengan perusahaan ini.
"Diskusi kami bersama PT Timah Tbk, kita akan mengoptimalkan koperasi merah putih yang ada di desa khususnya yang ada di IUP yang bisa bermitra dengan PT Timah Tbk terkiat jasa penambangan," katanya.
Ia menyatakan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh koperasi untuk bisa mengelola jasa penambangan. Namun, dengan dukungan PT TIMAH Tbk dan pendampingan dari Dinas Koperasi dan UMKM hal ini bisa saja terwujud.
"Untuk koperasi jasa penambangan ini banyak unsur teknis yang harus dipenuhi dan nanti akan kita dampingi sesuai tupoksi sesuai kewenangan dinas koperasi. Selain itu, kita juga akan koordinasikan dengan dinas-dinas terkait dan kita akan memberikan pendampingan, pelatihan dan sertifikasi yang dibutuhkan," katanya.
Direktur Utama PT Timah Tbk Restu Widiyantoro mengusulkan skema kemitraan melalui koperasi sebagai solusi untuk mengakomodir kegiatan penambangan rakyat secara legal.
Usulan ini disampaikan Dirut PT Timah Tbk dalam berbagai kesempatan termasuk saat bertemu dengan perwakilan penambangan dari empat kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pasca aksi demonstrasi 6 Oktober lalu.
Dalam pertemuan bersama perwakilan penambang, PT Timah Tbk juga menghadirkan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pembentukan koperasi bagi masyarakat penambang.
