Sungailiat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merancang pasar sentra telur guna membantu memudahkan masyarakat memperoleh kebutuhan pangan telur.
"Kami merancang pasar Inpres Sungailiat dialihkan gunakan menjadi pasar sentra perdagangan telur," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka Asep Setiawan di Sungailiat, Senin.
Dia mengatakan pengalihan pasar Inpres menjadi pusat perdagangan telur karena letaknya yang strategis, meja pedagang yang sudah tersedia dengan memiliki area parkir yang luas.
"Letak pasar yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat dari berbagai kelurahan," jelasnya.
Dengan tersedianya pasar sentra telur, kata Asep baik pedagang maupun masyarakat sebagai pembeli dapat dengan mudah mendapatkan kebutuhan komoditi telur.
Berdasarkan data kebutuhan telur untuk masyarakat di Kabupaten Bangka mencapai lebih kurang 240 ribu butir telur per hari dengan rasio jumlah penduduk mencapai 300 ribu lebih jiwa, sementara kemampuan produksi peternak lokal hanya mampu memenuhi 120 ribu butir telur per hari.
"Dilihat angka kebutuhan dan ketersediaan kekurangan telur mencapai 50 persen setiap hari," jelas dia.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi telur setiap hari kata dia, sementara harus mendatangkan pasokan telur dari peternak di Kota Palembang Sumatera Selatan.
Asep mengakui ketersediaan kebutuhan pangan untuk masyarakat di Kabupaten Bangka mayoritas masih mengandalkan pasokan dari luar pulau Bangka seperti dari Palembang, Jawa dan sejumlah daerah lain.
"Sebagian besar kebutuhan pangan masyarakat masih dipasok dari luar pulau Bangka karena masyarakat di Bangka belum mampu memenuhi kebutuhan," katanya.
