Riyadh (Antara Babel) - Pemerintah Arab Saudi pada Jumat menyatakan "sepenuhnya mendukung" serangan udara Amerika Serikat terhadap pangkalan udara pemerintah Suriah sebagai balasan atas dugaan serangan menggunakan senjata kimia di daerah kekuasaan pemberontak.
"Arab Saudi mendukung penuh operasi militer Amerika Serikat terhadap target-target militer di Suriah, yang merupakan respons terhadap penggunaan senjata kimia oleh rezim terhadap warga sipil tidak berdosa," kata pejabat Kementerian Luar Negeri Arab Saudi seperti dilansir SPA, kantor berita resmi negara itu.
Pejabat tersebut mengatakan rezim Suriah hanya bisa menyalahkan diri sendiri setelah "kejahatan keji yang dilakukan rezim selama bertahun-tahun terhadap rakyat Suriah."
Ia menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump "berani" mengambil tindakan ketika "masyarakat internasional gagal menghentikan tindakan rezim."
Trump mengatakan serangan terhadap Pangkalan Udara Shayrat dengan 59 rudal Tomahawk yang ditembakkan dari kapal perang di Mediterania timur merupakan balasan atas serangan kimia "keji" terhadap daerah kekuasaan pemberontak di Suriah barat laut oleh rezim Damaskus, demikian menurut warta kantor berita AFP.
Berita Terkait
Suriah: serangan baru Israel, targetkan bangunan perumahan di Damaskus
11 November 2024 10:21
Suriah cegat serangan rudal Israel ke fasilitas militer
26 Oktober 2024 13:50
Baku tembak pecah antara pasukan AS dan kelompok pro-Iran di Suriah
18 Oktober 2024 11:00
Kisah mencekam warga Suriah saat Israel lancarkan serangan intens
10 September 2024 14:29
Sekjen Hizbullah minta bantuan Iran dan Suriah dalam ranah diplomasi
7 Agustus 2024 19:53
AS mulai lancarkan serangan udara balasan di Irak dan Suriah
3 Februari 2024 14:08
Australia lolos ke 16 besar Piala Asia setelah tundukkan Suriah 1-0
18 Januari 2024 22:12
Uzbekistan awali Piala Asia 2023 dengan hasil imbang kontra Suriah
14 Januari 2024 10:22