Beirut (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, pada Selasa (6/8) meminta Iran dan Suriah untuk melanjutkan bantuan politik, militer, dan ekonomi dalam melawan Israel, tetapi menambahkan bahwa kedua negara itu tidak perlu terlibat langsung dalam konfrontasi.
"Pertarungan sedang berjalan dengan caranya sendiri, dan saya percaya bahwa perlawanan tidak membutuhkan Iran dan Suriah untuk langsung terlibat dalam perang. Mereka telah membantu dan terus mendukung perlawanan secara politik, ekonomi, dan militer," kata Nasrallah dalam pidato memperingati komandan senior Sayyed Mouhsen, yang juga dikenal sebagai "Fouad Shokur," yang tewas dalam serangan Israel.
Sekretaris jenderal itu juga meminta pihak oposisi kelompok perlawanan Hizbullah yang ada di wilayah Lebanon untuk tidak mengganggu perjuangan melawan musuh dan tidak menyerah pada kampanye informasi yang memuat isu permusuhan, yang bertujuan untuk mendestabilisasi situasi di dalam negeri guna mengalihkan perhatian Hizbullah dari perang dengan Israel.
Dia juga mengatakan bahwa respons Hizbullah terhadap serangan Israel di pinggiran kota Beirut akan "kuat, efektif, dan efisien."
Pekan lalu, Hizbullah memastikan kematian komandan Mouhsen setelah serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di pinggiran selatan Beirut.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita Terkait
Iran tegaskan akan dukung apapun keputusan yang diambil Hizbullah
16 November 2024 22:52
Hizbullah sebut berhasil menyerang markas militer Israel di Tel Aviv
14 November 2024 09:24
Pimpinan baru Hizbullah akan lanjutkan strategi perang pendahulunya
1 November 2024 21:07
Warga sipil Lebanon menderita meski Israel klaim menyasar Hizbullah
1 November 2024 09:17
Hizbullah tunjuk Naim Qassem sebagai pengganti Hassan Nasrallah
29 Oktober 2024 21:20
Hizbullah serang balik Israel dengan drone, roket dari Lebanon
28 Oktober 2024 17:14
Ancaman Israel bombardir Beirut selatan
23 Oktober 2024 13:53