Jakarta (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia perlu introspeksi dan membenahi iklim investasi demi kemudahan bisnis guna meningkatkan jumlah investasi dari negara lain, termasuk Arab Saudiyang masih kurang signifikan dan diketahui membenamkan modal yang jauh lebih besar di China ketimbang di Indonesia.
"Tetapi apa pun, memang investasi di Tiongkok lebih besar. Itu harus menjadi instrospeksi kita, koreksi kita, mengapa kita tidak bisa meraih dengan jumlah yang lebih besar," kata Jokowi usai meresmikan Masjid Hasyim Ashari di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan bahwa saat Raja Salman mengunjungi Indonesia, Saudi sepakat menanamkan modal sebesar Rp89 triliun di Indonesia. Ternyata jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan jumlah investasi Saudi di China yang mencapai Rp870 triliun.
Fakta itu dipandang Jokowi sebagai masukan bagi Indonesia untuk membenahi kemudahan berbisnis dan kepastian hukum bagi investor di Tanah Air.
"Kalau kita sudah siap, investasi kita gede-gede, kalau ada keyakinan ya pasti akan lebih gede di tempat kita dibanding negara lain," tegas Jokowi.
Saat mengunjungi Pondok Buntet Pesantren pada Kamis (13/4) untuk menghadiri Haul Al-Marhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren 2017, Presiden menceritakan beberapa hal yang dibahas dengan Raja Salman.
Jokowi menjelaskan, negara-negara lain terkejut oleh luas dan kekayaan sumber daya alam serta suku-budaya di Indonesia.