Jakarta (Antaranews Babel) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyatakan Pemerintah Indonesia akan tetap menghadiri konferensi investasi The Future Investment Initiative (FII) Conference di Riyadh, Arab Saudi pada 23-25 Oktober 2018.
"Saya confirm ke sana untuk tetap ikut FII Conference pada Selasa (23/10) dan Rabu (24/10). Menurut saya, tepat dan layak untuk saya mewakili Pemerintah Indonesia, kecuali ada arahan lain dari Presiden Joko Widodo," kata Thomas Lembong pada wawancara khusus bersama media di Jakarta, Kamis.
Tom, panggilannya, memastikan bahwa Indonesia akan hadir dalam konferensi FII untuk mewakili Presiden Joko Widodo.
Kehadiran Indonesia juga merupakan bentuk keprihatinan terhadap kasus terbunuhnya wartawan senior Arab Saudi Jamal Khashoggi.
Khashoggi, penulis kolom surat kabar Washington Post dilaporkan menghilang pada 2 Oktober lalu setelah memasuki gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Pihak Turki meyakini bahwa Khashoggi dibunuh dan mayatnya sudah dipindahkan.
Peristiwa ini tidak dapat dipungkiri menimbulkan kekhawatiran bagi pejabat dari negara-negara Barat. Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde telah menangguhkan jadwal kunjungannya ke Timur Tengah, termasuk rencana menghadiri konferensi FII di Riyadh.
Tom menyatakan bahwa meski bukan Wakil Presiden atau Menko Perekonomian yang menghadiri konferensi FII, kehadirannya dinilai tepat dan layak mewakili Pemerintah Indonesia.
"Budaya Indonesia itu, kalau ada masalah atau keprihatinan, kita justru harus merapat dan mengintensifkan dialog, bukan menjauh atau memprotes," kata dia.
Ia menambahkan bahwa sesuai arahan Presiden, BKPM akan berupaya menawarkan peluang investasi dari Indonesia, terutama di sektor pariwisata dan gaya hidup.
Tom meyakini bahwa kedua sektor tersebut masih menjadi kelebihan Indonesia yang dapat mendorong para investor, terutama dari negara-negara Timur Tengah.