Muntok (Antara Babel) - Lomba seni tradisional sebagai upaya pelestarian budaya Kabupaten Bangka Barat akan diikuti 30 sanggar seni yang berasal dari daerah setempat.
"Hingga saat pendaftaran peserta ditutup sudah ada 30 sanggar seni yang menyatakan siap tampil," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno di Muntok, Selasa.
Lomba seni tradisi yang akan dilombakan berupa seni campak, dambus, rudat dan rebana rencananya digelar pada Minggu (16/7) di Lapangan Gelora Muntok, mulai pagi hingga sore hari.
Lomba empat cabang seni tradisonal itu diharapkan bisa menambah khasanah budaya lokal, sekaligus mendukung geliat kepariwisataan daerah yang selama ini bertumpu pada wisata aejarah dan budaya.
Kegiatan lomba yang masuk dalam agenda budaya tahunan itu sebagai upaya pelestarian seni tradisi sekaligus memberikan motivasi para pelaku seni tradisi agar semakin bersemangat menjaga warisan leluhur.
"Dengan terjaganya warisan tradisi dalam bentuk musik dan gerak diharapkan mampu memberikan andil dalam sektor pariwisata," katanya.
Pemerintah daerah akan terus mendorong agar seni tradisi terjaga kelestariannya dan semakin banyak diminati masyarakat, terutama generasi muda di daerah itu.
Seni tradisi merupakan warisan leluhur yang memiliki nilai kearifan lokal dan biasanya terlahir dari budaya masyarakat setempat.
"Pada gelaran lomba kali ini kami berharap banyak pemuda dan pemudi yang terlibat sehingga terjadi regenerasi untuk menjaga kekayaan budaya," katanya.
Selain menggelar lomba, kata dia, sebagai upaya pelestarian seni tradisi, pada akhir tahun pemkab juga akan menggelar pergelaran seni tradisional yang akan melibatkan seluruh sanggar seni tradisi di daerah itu.
"Untuk tahun ini kami akan undang sanggar-sanggar seni tradisi dari luar daerah agar pergelaran semakin semarak," kata dia.