Jakarta (Antara Babel) - Dua remaja Palestina meninggal dunia saat
bentrok dengan pasukan Israel, Sabtu waktu setempat, di tengah bergerak
majunya tentara Israel mengepung sebuah rumah setelah kekerasan merebak
akibat manuver-manuver keamanan Israel di tempat suci yang sangat
sensitif itu.
Kedua remaja yang tewas ini adalah Oday Nawajaa
yang masih berumur 17 tahun yang terkena peluru tajam Israel di
Al-Azariya. Remaja Palestina satunya lagi tidak disebutkan namanya,
tetapi dia berumur 18 tahun. Dia tewas karena bom bensin yang dia
lemparkan meledak lebih awal.
Dewan Keamanan PBB akan menggelar
pertemuan tertutup esok Senin mengenai menyebarnya kekerasan setelah
Mesir, Prancis dan Swedia menginginkan diadakan sebuah pertemuan darurat
"untuk membahas bagaimana seruan-seruan de-eskalasi di Yerusalem bisa
didukung".
Kematian dua remaja itu terjadi setelah bentrok
berdarah yang terjadi Jumat ketika seorang pemuda Palestina berusia 19
tahun membunuh tidak pemukim Yahudi di daerah pendudukan di Tepi Barat
dan tiga warga Palestina tewas saat bentrok dengan pasukan Israel.
Sabtu
waktu setempat, para pemuda Palestina melemparkan batu dan bom molotov
ketika tentara menggundakan buldozer untuk memblokir desa asal pemuda
Palestina berusia 19 tahun itu, dan berniat menghancurkan rumahnya.
Israel
sering menghukum keluarga pelaku serangan dengan meratakan atau
memblokir rumah mereka sebagai langkah pencegahan, namun disebut oleh
para pembela HAM sebagai hukuman kolektif.
Bentrok juga terjadi di Yerusalem Timur dan desa-desa Palestina lainnya di Tepi Barat dekat Yerusalem.
Di
simpang Qalandiya antara Tepi Barat dan Yerusalem, paling sedikit
delapan warga Palestina terluka, sedangkan seorang Palestina meninggal
dunia karena luka-kula akibat bentrok di timur Yerusalem.
Sementara
itu, badan keamanan dalam negeri Israel Shin Bet menyatakan telah
menahan 25 orang anggota Hamas yang menguasai Jalur Gaza, demikian AFP.
Dua Lagi Remaja Palestina Tewas di Yerusalem
Minggu, 23 Juli 2017 21:46 WIB