Kuala Lumpur (Antara Babel) - Anggota parlemen (DPR) Sungai Besar,
Malaysia, Budiman Bin Mohd Zohdi, mendirikan rumah pustaka dan rumah
tamu Hamka di daerah Sungai Panjang, Sungai Besar, Negara Bagian
Selangor.
"Rumah Pustaka Hamka ini akan diresmikan Sabtu 5 Agustus 2017 pukul
11.30," ujar Budiman yang juga anggota DPRD Sungai Panjang saat ditemui
di rumah dinasnya di Kuala Lumpur, Kamis.
Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah, pemilik nama pena Hamka
adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia melewatkan waktunya
sebagai wartawan, penulis, dan pengajar.
Budiman mengatakan dirinya beberapa waktu lalu sudah ke Majlis
Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Pusat Studi Buya Hamka, UHAMKA
Jakarta dan Pengurus Masjid Agung Al-Azhar Jakarta.
"Saya sudah bertemu dengan anak Buya Hamka dan ke Masjid Agung yang pernah diurus Buya Hamka," katanya.
Dia mengatakan koleksi buku-buku Hamka ada 74 judul buku dan ada juga perseorangan yang membantu menyumbang buku Hamka.
Dia bercerita pertama kali membaca buku karya Hamka saat kelas VI Sekolah Dasar sekitar 1984.
"Buku itu judulnya 'Falsafah Hidup'. Saya memang tidak paham
sebenarnya sehingga saya baca berulang-ulang kali dan akhirnya saya
paham dan saya anggap ketika itu sekedar buku agama biasa," katanya.
Ketika dirinya beranjak remaja, ujar dia, banyak ustadz-ustadz saat itu yang membincangkan buku dan tulisan Hamka.
"Dan Hamka ini populer di Malaysia karena pada tahun 1970-an beliau
sering diundang di TV 1 dalam acara kuliah agama. Jadi memang Hamka ini
memang sangat dekat dengan Malaysia dan bagi saya Hamka ini milik semua
umat. Hamka ini milik nusantara," katanya.
Pengarah Institut Terjemahan Buku Malaysia (ITBM) ini mengatakan
Hamka ini adalah ulama nusantara yang bisa diambil sebagai model.
"Akhirnya semakin besar saya baca karya beliau yang lain seperti
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Dibawah Lindungan Kabah dan buku-buku
lain seperti Falsafah Hidup, Pedoman Hidup," katanya.
Apabila kita menggali sosok Hamka, ujar dia, ada sesuatu yang
membuat kagum walaupun karena tulisan beliau itu sangat manis dan sangat
mudah dipahami karena itu dirinya berinisiatif mendirikan Rumah Pustaka
Hamka.