Pangkalpinang (Antara Babel) - Pedagang bendera Merah Putih dan berbagai atribut kemerdekaan di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluhkan sepinya pembeli meski perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-72 hanya tinggal beberapa hari lagi.
"Hingga kini permintaan bendera masih sepi, sehari hanya terjual 15 hingga 40 bendera," kata Syaiful, seorang pedagang bendera di ruas Jalan Jenderal Sudirman Pangkalpinang, Senin.
Menurut dia, peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 tidak meriah seperti dulu. "Banyak masyarakat tidak memasang bendera di halaman rumah sehingga berdampak terhadap omset pedagang bendera," katanya.
Menurut dia, biasanya permintaan meningkat seminggu sebelum perayaan HUT Kemerdekaan RI, tetapi sekarang tinggal tiga hari lagi masih saja sepi.
"Dibanding tahun lalu penjualan bendera tahun ini menurun drastis. Biasanya sejak 10 Agustus penjualan bendera serta atribut bisanya mencapai ratusan lembar sehari dan permintaan didominasi oleh perkantoran, namun kini tingga H-3 tetap saja masih sepi," ujarnya.
Ia menyebutkan harga bendera tergantung ukuran dimana ukuran besar dijual pada kisaran Rp50 ribu per lembar, ukuran sedang Rp30 ribu dan kecil Rp20 ribu per lembar, sedangkan untuk umbul-umbul dijual kisaran Rp30 ribu hingga Rp50 ribu.
"Sekarang pedagang bendera lebih banyak dibanding tahun lalu sedangkan pembeli berkurang," ujarnya.
Pedagang bendera lainnya, Andi, mengatakan biasanya pada H-3 HUT RI omsetnya bisa mencapai Rp5 jutaan namun sekarang hanya Rp750 ribu hingga Rp2 jutaan saja per hari.
"Pembeli tiap hari ada, tapi sepi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Padahal harga bendera masih tetap sama seperti tahun lalu," katanya.