Ramallah, Palestina (Antara Babel) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas
pada Senin (11/9) menerima surat yang berisi tanda tangan satu juta
warga Palestina, kebanyakan pelajar, untuk dikirim kepada Sekretaris
Jenderal PBB Antonio Guterres selama pertemuan mereka pekan depan.
Abbas diharapkan bertemu dengan Guterres di sisi Sidang Majelis Umum PBB di New York.
Surat tersebut, yang diserahkan kepada Abbas oleh Kepala Komite
Perlawanan Tembok, Walid Assaf, selama pertemuan antara mereka di markas
presiden di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, menyerukan
diakhirinya pendudukan Israel dan upaya bagi berdirinya Negara Palestina
Merdeka.
Assaf mengatakan kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta,
Selasa malam, setelah pertemuannya dengan Abbas bahwa surat itu
mendukung pidato mendatang Presiden Palestina di PBB dan menyerukan
berdirinya Negara Palestina di perbatasan 1967 dengan Jerusalem Timur
sebagai Ibu Kotanya.
Surat tersebut disiapkan oleh kelompok pemuda Palestina melalui
kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Komisi Penentang Tembok dan
Permukiman.
Pada awal Agustus, Guterres mengunjungi Wilayah Palestina dan Israel
dalam kunjungan pertamanya sejak ia memangku jabatan Sekretaris
Jenderal PBB untuk menggantikan Ban Ki-moon pada Januari.
Guterres dan rombongan kendaraan PBB juga memasuki Jalur Gaza
melalui pos penyeberangan perbatasan Erez antara ujung utara daerah
kantung yang diblokade Israel tersebut dan wilayah Israel, kata beberapa
saksi mata.
Para pejabat PBB di Wilayah Palestina mengatakan Guterres
mengunjungi Markas PBB di Kota Gaza dan mendapat penjelasan dari para
pejabat PBB mengenai situasi di Jalur Gaza.
Ia juga mengunjungi Jalur Gaza dan bertemu dengan tokoh Palestina serta tetua suku di daerah kantung itu.
Guterres tiba di Israel pada Senin (28/8) dan mengadakan pembicaraan
dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Pada Selasa, ia
mengunjungi Kota Ramallah di Tepi Barat dan mengadakan pembicaraan
dengan Perdana Menteri Pemerintah konsensus Palestina Rami Al-Hamdallah.
Guterres kembali menegaskan setelah pertemuannya dengan Perdana
Menteri Palestina Rami Al-Hamdallah di Ramallah, komitmen PBB bagi
penyelesaian dua-negara bagi perdamaian antara Palestina dan Israel dan
permukiman Yahudi menjadi penghalangi bagi penyelesaian dua-negara.
Berita Terkait
Warga Palestina tak akan pernah tinggalkan Gaza dan Tepi Barat
25 Oktober 2024 09:14
Palestina desak dunia tekan Israel agar Presiden Abbas bisa ke Gaza
29 Agustus 2024 10:13
Media: ada ancaman Israel, Abbas persingkat kunjungan di Turki
21 Agustus 2024 16:34
Presiden Palestina tuntut Israel segera mundur dari Gaza
31 Maret 2024 10:45
Abbas bersumpah lawan rencana Israel pisahkan Gaza dari Palestina
1 Februari 2024 16:11
Israel bersiap serbu Gaza, Menlu AS temui Raja Yordania
13 Oktober 2023 17:40
Presiden Palestina akan kunjungi Rusia
10 Oktober 2023 09:36
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berhentikan belasan Gubernur di Tepi Barat Gaza
11 Agustus 2023 11:38