Banjarmasin (Antara Babel) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menanyakan
mengenai Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi
yang melibatkan anggota DPR dan pejabat BUMD di Banjarmasin, Kalimantan
Selatan.
"Ada OTT ya, siapa? Apakah pejabat provinsi atau kota?" kata
Presiden kepada para wartawan usai makan di sebuah rumah makan di
Banjarmasin, Jumat.
Setelah itu, Presiden sambil melayani ajakan foto bersama para
jurnalis, mendengarkan jawaban seorang wartawan sambil
mengangguk-anggukan kepala, kemudian kembali ke ruang makan.
Sebelumnya, usai membuka Festival Anak Salih Indonesia (FASI) ke X
di Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Presiden juga mengungkapkan
bahwa pihaknya mendukung upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK.
"OTT kalau memang ada buktinya dan fakta hukum, ya harus ditangkap,
ketangkap ya ketangkap," katanya menanggapi kasus OTT terhadap anggota
DPRD Banjarmasin dan pejabat BUMD.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatan, pihaknya menghargai langkah-langkah dilakukan oleh KPK.
"Bagi Partai Golkar, kalau ada kader yang terkena OTT, kita
persilahkan kepada DPD untuk mengambil langkah-langkah, sesuai ketentuan
yang ditetapkan," katanya.
Menurut dia, kalau sudah OTT, berarti terbukti, apalagi kalau ada
uang, sehingga DPD silakan segera mengambil langkah-langkah sesuai
ketentuan.
Terkait pendampingan atau bantuan hukum terhadap tersangka, tambah dia, secara prosedural akan tetap diberikan.
"Tetapi kalau sudah OTT, berarti buktinya sudah jelas," tegasnya.
Sebelumnya, pada Kamis (4/9) malam, KPK melakukan OTT di Banjarmasin dan menangkap lima orang tersangka.
"Kami konfirmasi benar Tim KPK telah melakukan OTT di Banjarmasin
kemarin menjelang malam," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di Jakarta,
Jumat.
Agus menyatakan sejauh ini pihaknya mengamankan sekitar lima orang dari unsur DPRD Kota Banjarmasin, BUMD, dan swasta.
Diduga telah terjadi transaksi terkait dengan pembahasan peraturan
daerah setempat. Tim juga mengamankan sejumlah uang, tuturnya.
Saat ini, kata dia, pihak-pihak yang diamankan itu telah dibawa ke
Polda Kalimantan Selatan. Hingga sekarang, pemeriksaan sedang
berlangsung.
Mereka segera akan dibawa ke KPK, Jakarta, untuk tahapan lebih lanjut.
"Dalam waktu maksimal 24 jam, status pihak-pihak yang diamankan akan ditentukan," kata Agus.
Berita Terkait
PDI Perjuangan ungkap alasan tidak pecat Jokowi saat masa pilpres
16 Desember 2024 21:26
PDI Perjuangan resmi pecat Jokowi, Gibran, Bobby sebagai kader partai
16 Desember 2024 14:31
Cek fakta, Jokowi dan Kapolri kunjungi Miftah Maulana usai mengundurkan diri
10 Desember 2024 08:48
Hasto: Jokowi dan keluarga tidak lagi bagian PDIP
4 Desember 2024 17:03
Hoaks rekaman suara mirip Jokowi terkait Ahmad Luthfi
3 Desember 2024 09:03
Tom Lembong tak pernah ditegur Jokowi saat jabat Menteri Perdagangan
18 November 2024 14:30
Bahlil bantah isu Jokowi masuk jajaran pengurus Golkar
7 November 2024 16:33