Chicago (Antara Babel) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Rabu waktu setempat,
setelah indeks dolar AS sedikit melemah.
Dalam kontrak emas
paling aktif untuk pengiriman Desember, harga emas naik 2,2 dolar AS
atau 0,17 persen menjadi ditutup di 1.276,80 dolar AS per ounce.
Emas mengakhiri penurunannya selama tiga hari berturut-turut
menyusul pelemahan moderat indeks dolar AS menurut siaran kantor berita
Xinhua.
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,14 persen menjadi 93,49 pada pukul 17.23 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika
dolar AS turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur
dengan dolar AS menjadi lebih murah bagi investor.
Namun demikian, kenaikan emas dibatasi oleh ekuitas yang positif
karena Dow Jones Industrial Average melanjutkan kenaikannya. Dow naik
29,07 poin atau 0,13 persen pada pukul 17.34 GMT.
Pada Rabu (4/10), Institute of Supply Management (ISM) juga merilis serangkaian data September, semua menunjukkan kinerja ekonomi AS yang kuat.
Indeks jasa-jasa ISM telah naik ke level tertingginya sejak Agustus
2005, dengan indeks aktivitas bisnis non-manufaktur, indeks pesanan baru
dan indeks ketenagakerjaan meningkat.
Tanda-tanda tersebut memicu ekspektasi kenaikan suku bunga Federal
Reserve akhir tahun ini, yang membatasi reli emas berjangka.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember
turun 2,6 sen atau 0,16 persen menjadi ditutup pada 16,624 dolar AS per
ounce. Platinum untuk penyerahan Januari tahun depan turun 70 sen atau
0,08 persen, menjadi menetap di 914,80 dolar AS per ounce
Harga Emas Naik
Kamis, 5 Oktober 2017 9:49 WIB